26 November 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Sabet Dua Penghargaan Nasional Bidang Konektivitas dan Peningkatan Ekonomi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama empat kepala OPD setelah menerima penghargaan di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama empat kepala OPD setelah menerima penghargaan di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

JAKARTA (Lentera) — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendapat dua anugerah penghargaan prestisius sebagai Tokoh Katalisator Peningkatan Ekonomi Antardaerah dan Tokoh Pembangun Konektivitas Transportasi Daerah. Penghargaan dari detikcom Awards 2025 disampaikan di The Westin, Jakarta Selatan, Selasa malam (25/11/2025).

Atas dua penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan penghargaan itu bukan sekadar simbol pencapaian pribadi. Ia menegaskan bahwa semua kerja-kerja pembangunan yang dilakukan di Jawa Timur merupakan bagian dari tanggung jawab menjaga kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kontribusi daerah bagi NKRI.

“Terima kasih atas apresiasi dari detikcom, Pak CT, dan seluruh Menko serta Menteri Kabinet Merah Putih. Apa yang kami kerjakan di Jawa Timur kami dedikasikan sepenuhnya untuk Indonesia,” ujar Khofifah.

Dalam pidatonya, Khofifah memaparkan beberapa capaian di Jatim. Di antaranya adalah inovasi konektivitas dengan mewujudkan Transjatim. Saat ini sudah ada delapan koridor dan akan terus dikembangkan.

Khofifah menyebut Transjatim merupakan  sistem transportasi massal andalan Pemprov Jatim. Awalnya dilucurkan pada 19 Agustus 2022, dan terus berkembang pesat. Bermula dari Koridor 1 yang menghubungkan Sidoarjo–Surabaya–Gresik, kemudian terus berkembang dalam waktu relatif singkat hingga tumbuh menjadi delapan koridor dan menjadi rujukan lebih dari 20 provinsi serta kabupaten di seluruh Indonesia.

“Transjatim kini menghadirkan delapan koridor dan direplikasi di lebih dari 20 daerah. Ini bukti bahwa inovasi dari daerah bisa berdampak nasional,” kata Khofifah.

Perluasan terbaru yakni Koridor TransJatim Malang Raya, yang menandai ekspansi layanan hingga wilayah selatan Jawa Timur. Pemprov Jatim menargetkan layanan bus modern ini menjangkau seluruh kawasan strategis, mulai dari Tapal Kuda hingga Mataraman.

Transportasi publik yang terjangkau dan terhubung, bagi Khofifah, bukan hanya soal mobilitas masyarakat, tetapi juga katalis pertumbuhan ekonomi berbasis konektivitas antarwilayah.

Khofifah memastikan, ekspansi TransJatim tidak akan berhenti di delapan koridor yang ada. Pemerintah Provinsi Jatim menyiapkan tahap pengembangan berikutnya bagi daerah-daerah non-perkotaan yang selama ini belum tersentuh transportasi massal yang memadai.

“Kami ingin transportasi publik tidak hanya menjadi fasilitas kota besar. Dari Gerbangkertosusila sampai kawasan Tapal Kuda dan Mataraman, semua harus merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Ia juga menyebut Jawa Timur memusatkan energi pembangunan pada dua urat nadi utama: konektivitas transportasi dan konektivitas perdagangan. Menurutnya, kombinasi keduanya menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih dinamis, membuka pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa, serta mendorong pemerataan pasar.

Dalam konteks nasional, Jatim juga menjadi motor penting bagi suplai logistik serta rujukan pengembangan transportasi publik terintegrasi di daerah.

Selain transportasi, Khofifah juga menyampaikan keberhasilan Misi Dagang dan Investasi yang dinilai sebagai jurus penting yang mendorong tumbuhnya ekonomi Jawa Timur. Dengan ritme delapan putaran terakhir, setiap gelaran misi dagang berhasil membukukan transaksi di atas Rp 1 triliun.

“Kami ingin menguatkan jejaring ekonomi antardaerah. Kita jahit nusantara ini, tumbuh bersama, maju bersama, sejahtera bersama,” tegasnya.

Langkah intensif ini terbukti. Pada kuartal I tahun ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat 4,8 persen, melampaui capaian periode yang sama pada 2024. Sementara investasi, baik PMA maupun PMDN, mencapai Rp 147,3 triliun, tumbuh 1,5 persen dibanding 2023.

Angka-angka ini menandai percepatan geliat ekonomi Jatim, sekaligus memperlihatkan keberhasilan mendorong perdagangan lintas provinsi dan memperkuat rantai pasok nasional.

Khofifah menandaskan dua penghargaan yang didapat tidak hanya menggambarkan capaian, tetapi juga menjadi pengingat akan pekerjaan besar yang menanti Jawa Timur ke depan. Di tengah dinamika ekonomi nasional dan global, keberhasilan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia ini akan sangat berpengaruh pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Pada malam penghargaan itu, Khofifah menutup dengan catatan optimistis: “Semoga apa yang kita lakukan di Jawa Timur membawa kebaikan, pertumbuhan, dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa,”  tutupnya. (*)

 

 

Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.