MULAI Desember 2025, seluruh kilang minyak Pertamina akan dijaga pasukan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pengawasan Badan Intelijen Strategis (BAIS). Sebuah langkah yang menandai meningkatnya peran militer dalam sektor-sektor sipil yang dianggap strategis. Alasannya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebut kilang minyak sebagai 'jantung energi negara.' Kebijakan ini muncul bersamaan dengan rencana penambahan pengerahan tentara di tiga wilayah Indonesia yang disebut sebagai center of gravity, yaitu Papua, Jakarta, dan Aceh. Ketiganya selama ini menjadi barometer stabilitas politik dan keamanan Indonesia. Langkah itupun menimbulkan pertanyaan baru di ruang publik, apakah ini sekadar penguatan keamanan?. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/25112025.pdfhttps://lentera.co/upload/Epaper/25112025.pdf



.jpg)
.jpg)
.jpg)
