03 November 2025

Get In Touch

Banjir dan Longsor di Bogor, Terjang Tiga Kampung hingga Rusak Ponpes

Tim TRC sedang memasang safety line di lokasi banjir dan longsor di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025).(foto:ist/Kompas.com/dok.BPBD Kabupaten Bogor)
Tim TRC sedang memasang safety line di lokasi banjir dan longsor di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025).(foto:ist/Kompas.com/dok.BPBD Kabupaten Bogor)

BOGOR (Lentera) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor menyebabkan banjir dan tanah longsor di tiga kampung di Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol. 

Sejumlah fasilitas pendidikan dan keagamaan, termasuk dua pondok pesantren dan satu mushala, mengalami kerusakan akibat terjangan air sungai dan longsor. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan banjir melanda Kampung Pojok Salak dan Kampung Jeprah. Sementara longsor terjadi di Kampung Karni serta sebagian wilayah Kampung Jeprah. 

"Hujan berintensitas tinggi menyebabkan meluapnya aliran Sungai Cipatujah. Luapan air itu menggerus tebing dan tembok penahan tanah (longsor) di beberapa titik pada Jumat," kata Adam dalam keterangannya mengutip Kompas.com, Minggu (2/11/2025). 

Berdasarkan hasil kaji cepat BPBD, Ponpes Al-Fatiah di Kampung Pojok Salak dan Ponpes Al-Mutajam di Kampung Karni mengalami kerusakan di bagian tembok penahan tanah. 

Di Ponpes Al-Fatiah, 40 santri terdampak banjir, dan sebagian dipulangkan ke rumah masing-masing. Selain itu, Mushala Darhaj di Kampung Pojok Salak juga tergenang lumpur pascabanjir. 

Kerusakan juga terjadi pada jembatan penghubung antara Kampung Jeprah dan Kampung Kujang. Jembatan itu rusak pada bagian pagar pengaman. Adam menyebut, satu warga bernama Edi Supriatna di Kampung Jeprah RT 01/RW 01 masih terancam longsor karena rumahnya berjarak hanya sekitar satu meter dari bibir tebing yang tergerus air. 

"Tembok penahan tanah di dekat rumah warga tergerus sepanjang 25 meter dengan tinggi empat meter. Kami sudah memasang garis pengaman di sekitar lokasi," ujarnya. 

Tak hanya itu, seorang santri dari Ponpes Al-Fatiah, dilaporkan mengalami luka di kaki akibat terjatuh saat membantu evakuasi barang. Kini, ia telah mendapat perawatan di Puskesmas Jonggol. 

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor bersama unsur Muspika Jonggol, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, dan aparatur desa telah menangani dampak bencana sejak Sabtu (1/11/2025) pagi. Tim TRC juga melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan aparat setempat, serta memberikan edukasi dan imbauan kepada warga untuk tetap waspada karena kondisi tanah masih labil. 

"Terdampak banjir 40 santri dan ada juga satu santri yang mengalami luka di bagian kaki," katanya. 

BPBD juga melaporkan kebutuhan mendesak, berupa logistik dan pembangunan kembali tembok penahan tanah (beronjong) di beberapa titik. Hingga Sabtu sore, proses pembersihan lumpur di Mushala Darhaj telah dilakukan, sementara perbaikan jembatan dan tembok penahan tanah masih menunggu tindak lanjut dari dinas terkait. 

"Kerusakan belum diperbaiki, sehingga dikhawatirkan dapat berdampak lebih luas jika terjadi kembali hujan. Di lokasi juga sudah dipasang safety line," imbuh Adam.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.