04 November 2025

Get In Touch

Presiden Prabowo Ungkap Indonesia Kehilangan Rp133 Triliun Tiap Tahun Akibat Judi Online

Presiden RI, Prabowo Subianto saat hadir APEC Economic Leaders' Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11). (foto:ist/CNN Indonesia/Setpres)
Presiden RI, Prabowo Subianto saat hadir APEC Economic Leaders' Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11). (foto:ist/CNN Indonesia/Setpres)

JAKARTA (Lentera) - Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkapkan Indonesia kehilangan hingga US$8 miliar atau setara Rp133 triliun (kurs dolar Rp16.640), akibat judi online.

Prabowo menyampaikan itu dalam APEC Economic Leaders' Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).

"Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar US$8 miliar setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring," kata Prabowo mengutip CNN Indonesia, Minggu (2/11/2025).

Prabowo juga memperingatkan, tentang tantangan yang bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani.

Ia menyebut, bahwa tindakan penyelundupan antarnegara takkan menguntungkan perekonomian tiap negara.

"Kita menghadapi tantangan besar, korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC," ujarnya.

Prabowo juga menyoroti bahaya narkotika, yang disebut sebagai ancaman bagi stabilitas dan masa depan bangsa.

"Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius karena bersifat transnasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian," tandasnya.

Selain itu, ia menegaskan komitmen pemerintah memperkuat pendidikan dan keterampilan digital bagi masyarakat. 

“Kami ingin berpartisipasi dalam semua inisiatif APEC yang bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang teknologi dan pendidikan. Kami juga ingin memberdayakan usaha kecil serta memperkuat sistem kesehatan kami dalam menghadapi perubahan demografi,” ujar Prabowo mengutip Kompas.com, Minggu (2/11/2025). 

Prabowo menambahkan, pemerintah berkomitmen menuntaskan kemiskinan dan kelaparan dengan langkah cepat dan terukur. Menurutnya, kedua hal itu merupakan tugas paling mendesak dalam pembangunan nasional. 

“Inilah sebabnya mengapa tugas paling mendesak bagi Indonesia dan hal yang terus kami sampaikan kepada para mitra ekonomi kami, adalah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sesegera mungkin. Kami sedang memusatkan seluruh upaya untuk hal ini,” tutur Prabowo. 

Untuk mempercepat tujuan tersebut, Prabowo berencana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Ia menilai dunia kini memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi. 

“Kita memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi. Karena itu, kami percaya bahwa kami dapat memperoleh manfaat besar dari penggunaan kecerdasan buatan,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Prabowo menyebut Indonesia mulai memetik hasil nyata dari penerapan AI di sektor pertanian. Teknologi modern, kata dia, mendorong peningkatan produktivitas pangan nasional hingga mencapai swasembada beras dan jagung. 

“Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung. Target awal kami adalah empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan, kami berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia sejak kemerdekaan,” imbuh Prabowo.

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.