TRENGGALEK (Lentera) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu (1/11/2025) sore memicu tanah longsor menimpa satu rumah warga dan menutup akses jalan utama di Desa Depok, hingga menewaskan dua orang, satu luka-luka, dan membuat dua lainnya masih dalam pencarian.
Kapolsek Bendungan, AKP Rudi Sugiarto membenarkan kejadian tersebut, hujan dengan intensitas tinggi sejak siang menyebabkan tebing di sekitar permukiman warga longsor pada malam hari.
“Benar, terjadi tanah longsor di dua lokasi, yakni Dusun Soko dan Dusun Banaran, Desa Depok. Satu rumah milik warga tertimbun material longsor dan jalur utama desa juga tertutup tanah dengan lebar sekitar 5 meter dan panjang 15 meter,” terang AKP Rudi Sugiarto, Minggu (2/11/2025).
Ia menuturkan, rumah yang tertimbun longsor merupakan milik Sarip (60), warga RT 21 RW 08 Dusun Banaran. Dalam kejadian itu, Sarip dan istrinya Welas (53) ditemukan meninggal dunia, sementara anak mereka Wijianto (30) mengalami luka-luka. Dua anak lainnya, Fajar Puji Wibowo (19) dan Rohman (15), hingga kini masih dalam pencarian.
“Tim gabungan dari Polsek Bendungan, BPBD, Basarnas, TNI, dan warga sudah melakukan evakuasi sejak malam, namun sempat dihentikan pukul 00.30 karena kondisi gelap dan tanah masih labil. Pencarian dilanjutkan nanti pagi,” jelasnya.
Selain menelan korban jiwa, longsor juga menutup akses jalan utama di Desa Depok sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Material tanah yang menimbun jalan masih menunggu alat berat untuk dibersihkan.
“Kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp250 juta. Kami mengimbau warga agar tetap waspada karena kondisi tanah di sekitar lokasi masih berpotensi longsor susulan,” imbuh Kapolsek.
Jenazah korban yang sudah ditemukan langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek, sementara korban luka mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Bendungan. Hingga Sabtu malam, cuaca di wilayah Bendungan masih mendung meski hujan telah mereda.
Reporter: Herlambang/Editor: Ais
.jpg)
