01 November 2025

Get In Touch

Bahtiyar Rifai: Program Beasiswa Pemuda Tangguh Harus Adil, Merata, dan Tepat Sasaran

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai. (Amanah/Lentera)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera)— Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang menyiapkan anggaran besar untuk mendukung keberlanjutan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi namun kurang mampu.

Tahun depan, Pemkot akan menyalurkan beasiswa bagi 16.787 pelajar SMA/sederajat dengan total anggaran Rp71,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2026.

Menurut Bahtiyar, langkah ini mencerminkan komitmen kuat Wali Kota Surabaya untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi.

“Ini semangat luar biasa dari Pemkot Surabaya dan Wali Kota untuk memastikan anak-anak kita tidak berhenti sekolah. Tidak semua daerah punya keberpihakan seperti ini,” kata Bahtiyar ketika dikonfirmasi Lentera, Kamis (30/10/2025).

Politisi dari Fraksi Gerindra ini memuturkan, jika program Beasiswa Pemuda Tangguh masih dapat ditingkatkan agar manfaatnya semakin merata.

Ia berharap ke depan Pemkot bisa menjalin kerja sama lebih banyak dengan sekolah dan kampus swasta, agar siswa dari berbagai latar belakang pendidikan memiliki kesempatan yang sama.

“Selama ini penerima beasiswa lebih banyak dari sekolah negeri. Padahal, banyak juga siswa dan mahasiswa di sekolah atau kampus swasta yang berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama,” tegasnya.

Bahtiyar menambahkan, kerja sama lintas sektor sangat penting agar pendidikan benar-benar inklusif. “Kalau bisa, program beasiswa ini melibatkan sekolah dan kampus swasta juga. Karena tujuannya bukan hanya membantu, tapi memastikan tidak ada anak Surabaya yang tertinggal,” tambahnya. 

Selain pemerataan, Bahtiyar menyoroti pentingnya verifikasi data penerima beasiswa agar tidak terjadi penerimaan ganda antarprogram.

Ia mencontohkan, penerima beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemkot sebaiknya tidak lagi menerima bantuan serupa dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di jenjang yang sama.

“Verifikasi penting dilakukan supaya tidak ada penerima ganda. Misalnya, siswa yang sudah menerima Pemuda Tangguh jangan sampai juga menerima KIP. Ini untuk pemerataan dan keadilan, agar anak-anak lain yang belum dapat bisa ikut merasakan manfaatnya,” tuturnya.

Bahtiyar berharap keberlanjutan program beasiswa harus menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Surabaya.

“Pendidikan adalah kunci. Kalau kita ingin Surabaya terus maju, maka anak-anak harus diberi kesempatan belajar setinggi mungkin, tanpa terkendala biaya,” tutupnya.

Diketahui, untuk tahun 2026, ada skema yang diubah, yaitu peningkatan nilai beasiswa dari Rp200.000 per bulan menjadi Rp500.000 per bulan untuk pelajar dari SMA/SMK/MA swasta. 

Adapun yang negeri tetap Rp200.000 per bulan karena sekolah negeri telah mendapat dukungan bantuan operasional sekolah yang memadai.

Reporter: Amanah/Co-Editor: Nei-Arifin BH

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.