JAKARTA (Lentera) - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan terdapat 3,64 miliar serangan siber atau anomali trafik pada Januari-Juli 2025 di Indonesia berdasarkan catatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sepanjang semester I tahun 2025, BSSN tentu mencatat 3,64 miliar serangan siber atau anomali trafik di Indonesia. Jumlah ini hampir menyamai total anomali selama lima tahun terakhir," ungkap Teuku dalam acara National Cyber Security Connect 2025, Rabu (29/10/2025).
Dia menyebut sejumlah insiden juga sempat menimpa infrastruktur digital publik dan layanan esensial pada tahun lalu. Hal ini menegaskan bahwa ketahanan siber bukan lagi sekadar fitur pendukung, melainkan fondasi berlanjutan ekonomi digital.
"Kita tahu bahwa peluang ekonomi digital Indonesia terus berkembang pesat. Pertumbuhan pesat ini membawa berkah, tetapi juga mempunyai tantangan," ujar Teuku.
Sementara itu, dia mengatakan ekraf saat ini bukan hanya fokus pada subsektor unggulan seperti fesyen, kuliner, kriya, desain, musik, film, dan animasi, tetapi kreatifitas digital dan teknologi pun menjadi basis dalam ekonomi kreatif Indonesia.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
.jpg)
