SURABAYA (Lentera) -Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr. Michael Leksodimulyo, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk meningkatkan pengawasan dan surveilans penyakit di seluruh puskesmas serta rumah sakit.
Langkah ini diperlukan guna mengantisipasi potensi penyebaran flu Malaysia yang mulai merebak.
Ia menjelaskan, perubahan cuaca dan masa peralihan musim saat ini menjadi waktu yang rawan bagi munculnya berbagai penyakit menular. Untuk itu, deteksi dini dan kewaspadaan harus segera dilakukan, sebelum kasusnya meluas.
“Begitu diketahui adanya flu Malaysia, maka peningkatan surveillance di puskesmas maupun rumah sakit harus dimulai sekarang. Jangan menunggu sampai kasus meningkat,” jelas dr. Michael, Senin (27/10/2025).
Ia menuturkan, flu Malaysia merupakan varian baru influenza yang berbeda dari flu H3N2 maupun H1N1. Imunitas dari vaksin flu sebelumnya tidak mampu sepenuhnya memberikan perlindungan terhadap varian baru tersebut.
“Kita harus membentuk kekebalan tubuh sendiri, karena vaksin flu lama tidak bisa melindungi sepenuhnya dari flu Malaysia,” tuturnya.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai pencegahan dini merupakan langkah paling efektif saat ini, terutama di lingkungan sekolah. Ia mengimbau sekolah memperketat penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum masuk kelas serta penggunaan masker bagi siswa yang sedang flu atau batuk.
“Kalau ada anak-anak dengan gejala flu yang tidak sembuh-sembuh, harus segera dilaporkan ke guru. Orang tua juga sebaiknya menganjurkan anak memakai masker bila sedang pilek atau bersin-bersin,” tuturnya.
Michael menambahkan, pemberian vaksin baru khusus flu Malaysia memang bisa menjadi opsi, namun vaksinasi massal akan menimbulkan beban tambahan bagi APBD. Oleh karena itu, edukasi kesehatan masyarakat dan penerapan gaya hidup bersih dinilai lebih realistis dilakukan untuk saat ini.
Meski tidak seberbahaya virus H1N1 yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan berat, Michael mengingatkan bahwa flu Malaysia tetap perlu diwaspadai karena proses penyembuhannya cenderung lebih lama.
“Banyak yang menganggap penyakit ini ringan, padahal justru berbahaya karena sulit sembuh. Ada yang batuk dan flu sampai dua minggu tidak sembuh-sembuh, itu harus dipantau,” katanya.
Menjelang musim hujan, dr. Michael juga mengingatkan warga untuk menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, serta berhati-hati terhadap makanan yang disimpan terlalu lama.
“Musim hujan sering membuat orang malas olahraga, padahal itu bisa menurunkan imun. Selain itu, hati-hati dengan makanan yang disimpan di kulkas tapi bukan di freezer, karena bisa menumbuhkan jamur dan bakteri penyebab diare,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar aktif melapor ke puskesmas, sekolah, atau kader posyandu bila menemukan warga dengan gejala flu berkepanjangan.
“Pelaporan dini sangat penting agar penanganan bisa cepat dan tidak menular ke banyak orang,” pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH




.jpg)
