TOKYO (Lentera)-Gunung Fuji, ikon megah Jepang yang menjulang setinggi 3.776 meter, akhirnya diselimuti salju pertama di musim ini pada 23 Oktober 2025. Fenomena ini datang 21 hari lebih lambat dari biasanya, menurut laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Namun, menariknya, turunnya salju tahun ini justru 15 hari lebih cepat dibandingkan tahun 2024, ketika salju pertama baru muncul pada 7 November, tanggal paling akhir yang pernah tercatat sejak pengamatan dimulai pada tahun 1894.
Seorang petugas observatorium Kofu di Prefektur Yamanashi mengonfirmasi bahwa puncak Gunung Fuji mulai tampak putih bersalju sekitar pukul 06.00 waktu setempat, setelah udara dingin menyelimuti wilayah tersebut sejak 22 Oktober malam.
“Suhu di sekitar puncak turun drastis hingga minus 6,4 derajat Celsius pada dini hari 23 Oktober,” ungkap JMA dalam laporannya yang dikutip Kyodo News dikutip Jumat (24/10/2025).
Penampakan salju pertama ini menjadi tanda resmi datangnya musim dingin di Jepang bagian tengah, sekaligus mengundang antusiasme wisatawan dan fotografer yang menantikan momen langka setiap tahunnya.
Gunung Fuji, yang terletak di perbatasan Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, memang dikenal memiliki kondisi ekstrem di puncaknya. Setiap tahun, waktu turunnya salju pertama selalu menjadi indikator perubahan iklim dan suhu ekstrem di Jepang.
Editor:Widyawati/berbagai sumber
.jpg)
