24 October 2025

Get In Touch

Sidak Beras Jelang Nataru, Pemkot Kediri Temukan Penjualan Diatas HET

Tim gabungan Pemkot Kediri melakukan sidak beras menjelang nataru di Kota Kediri, Rabu (22/10/2025).
Tim gabungan Pemkot Kediri melakukan sidak beras menjelang nataru di Kota Kediri, Rabu (22/10/2025).

KEDIRI (Lentera) - Guna memastikan ketersediaan pasokan beras saat natal dan tahun baru (Nataru), Pemkot Kediri bersama Tim Gabungan melakukan sidang di beberapa lokasi mulai, Rabu (22/10/2025) hingga Sabtu (25/10/2025) mendatang. 

Tim gabungan terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Polres Kediri Kota, serta Bulog Kediri melakukan sidak, Rabu (22/10/2025). 

Kepala Disperdagin Kota Kediri, Moh Ridwan mengatakan kegiatan yang akan dilaksanakan selama empat hari (22-25 Oktober 2025) itu menyasar tempat-tempat, di antaranya distributor beras, swalayan, dan pasar-pasar tradisional di Kota Kediri.

“Sidak ini kami gelar untuk mengetahui dan memastikan harga serta pasokan beras, khususnya dijual dengan harga dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat konsumen. Di samping itu juga untuk mengetahui kualitas beras yang didistribusikan ke masyarakat,” ujarnya dalam keterangan diterima, Kamis (23/10/2025).

Berdasarkan hasil sidak kemarin, pasokan beras di Kota Kediri dalam jumlah aman dan bisa mencukupi kebutuhan Nataru dan tidak ditemukan beras dengan kualitas di bawah standar. Beras yang dijual di pasaran memiliki tampilan cukup baik, yakni tidak ada kutu, tidak berwarna, dan tidak menggumpal.

Namun, dari segi harga, masih dijumpai pedagang yang menjualnya di atas HET. 

"Maka dari itu Pemkot Kediri akan memberikan tindak lanjut bagi pedagang yang menjual beras di atas HET, apabila tetap diabaikan pedagang akan mendapatkan sanksi lebih tegas," tandasnya.

Dalam sidak juga dijumpai keluhan pedagang, mengenai penurunan pembeli dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami belum bisa menyimpulkan penyebab pembeli menurun, mungkin disebabkan banyaknya pedagang yang tidak hanya membeli di pasar tapi di kios/toko kampung yang menyediakan ragam kualitas mulai dari curah, medium, hingga premium," ungkapnya.

Selanjutnya, Kepala DKPP Kota Kediri, Un Achmad Nurdin menyampaikan pasokan beras di Kota Kediri tidak ada indikasi kelangkaan, dikarenakan stok beras di distributor jumlahnya cukup banyak. Lebih lanjut, berdasarkan tempat-tempat yang dikunjungi petugas sidak, tidak mengalami kesulitas menemukan beras. 

Sedangkan harga beras yang dijual bervariatif, ada yang menjual di atas HET, pas HET, dan di bawah HET. 

“Kami temukan di Golden Swalayan pas HET yakni Rp14.900/kg untuk jenis premium. Di Pasar Bandar ada yang di bawah HET dan di atas HET,” paparnya.

Un Achmad berharap, dengan sidak harga pangan pokok khususnya beras harga yang dijual tidak melebihi HET yang ditetapkan pemerintah sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Bandar, Etik menyambut baik langkah Tim Gabungan melakukan sidak. Menurutnya, dengan digelarnya sidak pemerintah dapat berinteraksi langsung dengan pedagang, sehingga dapat mengetahui kondisi di lapangan. 

“Sekarang ini tidak nyetok banyak, karena pembeli berkurang meskipun harganya tetap,” ucapnya. 

Ia mengatakan, jenis beras yang paling diminati masyarakat saat ini yakni beras premium dalam kemasan. Etik berharap, setelah dilakukannya sidak, pemerintah dapat menemukan solusi sehingga konsumen meningkat imbuhnya.

 

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.