SURABAYA (Lentera)– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melaksanakan Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada 1–31 Oktober 2025. Selama sebulan penuh, seluruh keluarga di Surabaya akan didatangi petugas secara door-to-door untuk dilakukan pendataan.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M. Fikser, menegaskan bahwa DTSEN merupakan program strategis pemerintah dalam mewujudkan basis data kependudukan dan sosial ekonomi yang terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“DTSEN adalah fondasi kebijakan yang akurat. Dengan data tunggal, pemerintah bisa memastikan seluruh program, mulai dari subsidi hingga perlindungan sosial, berjalan tepat sasaran,” ujar Fikser, Senin (29/9/2025).
Fikser menyebut ada tiga tujuan utama dari DTSEN. Pertama, menciptakan Satu Data untuk semua kebijakan pemerintah. Kedua, memastikan bantuan sosial diterima tepat sasaran dengan meminimalisasi kesalahan data. Ketiga, mendukung perencanaan pembangunan jangka panjang berbasis bukti, khususnya di sektor kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Ia menambahkan, pendataan dilakukan secara digital melalui aplikasi resmi BPS FASIH-Mobile, lengkap dengan dokumentasi foto rumah dan geotag lokasi untuk menjamin akurasi.
“Partisipasi warga sangat menentukan. Data yang lengkap akan membuat program pembangunan di Surabaya semakin sesuai kebutuhan masyarakat. Dan kami pastikan seluruh data warga tetap terjaga kerahasiaannya,” tegasnya.
Program DTSEN ini menjadi penting lantaran hasilnya akan menjadi dasar utama penyusunan berbagai kebijakan di tingkat kota maupun nasional, mulai dari pemberian subsidi hingga perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Reporter: Amanah/Co-Editor: Nei-Arifin BH
.jpg)
