23 September 2025

Get In Touch

Tim LD PWI di Acara Drama Kolosal Perobekan Bendera: Dari Meliput Berita, Kini Jadi Bahan Liputan

Sekitar 15 orang Tim LD PWI Jatim yang berdandan ala noni-Belanda (Dok.Pri)
Sekitar 15 orang Tim LD PWI Jatim yang berdandan ala noni-Belanda (Dok.Pri)

SURABAYA (Lentera) -Tim Line  Dance (LD) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ikut memeriahkan acara drama kolosal Insiden Perobekan Bendera di Hotel Majapahit, Minggu (21/9/2025).

Acara tahunan yang berlangsung di area Car Free Day (CFD) Jl Tunjungan ini dihadiri Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Forkopimda, para  veteran anggota LVRI dan tentu saja warga masyarakat yang memadati sepanjang jalanan. 

Tampil sebagai pembuka, tim LD PWI Jatim berdandan ala noni-Belanda menari dengan iringan lagu Surabaya ciptaan Koes Plus.

Tim yang dipandegani wartawati senior Ita Siti Nasyiah ini merasa bangga bisa berpartisiapsi agenda tahunan Pemkot Surabaya itu.  

"Waktu latihan 4 kali dalam sebulan," ujarnya didampingi pelatih Lusiana. 

Tidak sedikit kendala yang dihadapi para peserta. Diantaranya, busana adat Belanda dengan balgown lebar yang baru pertama kali dikenalan tim tari dibawah sie pemberdayaan perempuan PWI Jatim itu. 

"Alhamdulillah, akhirnya semua oke saja, meski ada yg kesrimpet-srimpet karena hak pernah pakai rok lebar," kata penulis buku biografi seraya tertawa lebar. 

Dalam drama yang berlangsung sekitar dua jam itu Walikota Surabaya Eri Cahyadi berperan sebagai Residen Sudirman. Drama tersebut melibatkan berbagai elemen komunitas, oleh penonton diakui sangat menarik.

"Sampai saya mbrebes mili (meitikkan airmata) saat melihatnya. Apalagi pas insiden perobekan bendera, " ujar Ulfa, salah satu penonton yang ikut memadati jalan Tunjungan.  

Teatrikal perobekan bendera yang digagas seniman Heri Lentho itu tak hanya menimbulkan rasa bangga dan haru, tapi juga kekhawatiran.

Bisa dibayangkan sejumlah pemeran harus menaiki tangga menara Hotel Majapahit untuk merobek Bendera Merah Putih Biru yang pada saat itu dikibarkan untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina. 

Namun ditengah pesta para pemuda tidak terima bendera penjajah dikibarkan, hingga terjadilah insiden perobekan pada 19 September 1945.

Line Dance PWI Jawa Timur adalah komunitas menari dalam sebuah gerakan. 

Komunitas ini dibentuk baru sekitar satu tahun lalu, dengan tujuan sebagai sarana komunikasi antar wartawan dan wartawati agar tidak hanya bisa menulis.

Jika sebelumnya meliput berita, kali ini LD PWI yang anggotanya beberapa istri dan keluarga wartawan menjadi bahan liputan (*)

Penulis: Ita Siti Nasyiah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.