03 October 2025

Get In Touch

Bahaya Zat Kimia di Kutek untuk Kesehatan Kuku

Ilustrasi
Ilustrasi

SURABAYA (Lentera) - Tren penggunaan cat kuku, gel kuku, atau penghapus kuteks ternyata berisiko merusak kesehatan kuku. Kandungan zat kimia dalam produk tersebut dapat menimbulkan masalah seperti kuku menguning, mudah rapuh, dan mudah terkelupas.

Mengutip Times of India, sebuah penelitian dermatologi pada 2020 yang melibatkan 65 partisipan menunjukkan bahwa individu yang rutin menggunakan kit cat kuku gel di rumah mengalami lebih banyak keluhan seperti nyeri pada kuku, pengelupasan, dan iritasi di sekitar kuku dibandingkan mereka yang memakai cat kuku biasa. Dampak penggunaan gel kuku tidak hanya terlihat dari perubahan penampilan, tetapi juga dapat menimbulkan kerusakan struktural dan rasa tidak nyaman jika digunakan terlalu sering atau dalam jangka waktu lama.

Berubah Warna dan Rapuh

Masalah yang paling umum adalah perubahan warna, terutama noda kuning atau kecokelatan setelah kuteks dihapus. Lapisan kuku juga dapat melemah, yang menyebabkan kuku pecah atau terkelupas.

Efek manikur gel lebih berat karena proses pembersihannya sering harus melalui perendaman dalam pelarut yang kuat atau pengikisan. Hal itu membut kuku semakin tipis dan rapuh.

Selain itu, memakai cat kuku dalam waktu lama membuatnya jadi lembap sehingga memudahkan bakteri berkembang.  

Bahan Bahaya 

Cat kuku tradisional umumnya mengandung aseton, etil asetat, isopropil alkohol, dan resin formaldehida. Bahan-bahan ini membantu cat kuku mengering lebih cepat dan tahan lama, tetapi juga menghilangkan minyak alami kuku.

Bahan bahaya lainnya adalah toluena atau dibutil ftalat yang dapat mengiritasi kulit dan kuku jika terpapar terlalu lama. Cat kuku gel yang terlihat lebih indah dan tahan lama, menambah beban pada kuku karena melalui  pengeringan di bawah sinar UV.

Bahan pelarut cat kuku juga tak semuanya aman. Pemakaian berulang menyebabkan dehidrasi dan penipisan lapisan kuku. Studi 2020 menunjukkan adanya peningkatan laporan rasa sakit dan pengelupasan di antara pengguna cat kuku gel. Penelitian laboratorium juga menunjukkan pemulihan tingkat kelembapan yang lebih lambat pada kuku yang sering diaplikasikan dan dibersihkan.

Efek Jangka Panjang

Cat kuku secara rutin bisa menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan kuku dan kulit, berikut ini adalah efek jangka panjangnya.

Kerusakan Kuku 

Zat kimia tertentu yang terkandung dalam produk perawatan kuku dapat merusak lapisan alami kuku. Paparan berulang membuat kuku menjadi rapuh, mudah pecah, dan kehilangan kilau alaminya.

Selain itu, beberapa bahan kimia juga dapat menyebabkan perubahan warna pada kuku, seperti menguning atau tampak kusam. Berikut ini adalah efek jangka panjang yang bisa timbul dari penggunaan zat kimia pada kuku.

Alergi 

Bahan kimia seperti metakrilat yang terkandung dalam kutek gel dapat memicu reaksi alergi pada kuku maupun kulit. Paparan berulang meningkatkan risiko iritasi, kemerahan, atau rasa perih pada area yang terkena.

Beberapa orang bahkan bisa mengalami kondisi serius seperti D-KONSUL akibat sensitisasi terhadap bahan kimia tersebut. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan memperhatikan reaksi kulit saat menggunakan produk berbahan metakrilat.

Gangguan Sistem Saraf

Paparan berlebih terhadap zat kimia seperti toluena dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh. Zat ini berpotensi mengganggu fungsi sistem saraf, memicu gejala seperti pusing, sakit kepala, atau gangguan koordinasi.

Selain itu, paparan jangka panjang dapat menimbulkan efek yang lebih berat, termasuk kerusakan saraf permanen. Penting untuk membatasi kontak dengan toluena dan selalu menggunakan perlindungan yang tepat saat menangani bahan kimia ini.

Gangguan Hormonal

Beberapa zat kimia, seperti TPHP, diduga dapat mengganggu fungsi kelenjar endokrin. Kelenjar ini memiliki peran penting dalam mengatur hormon yang mendukung tumbuh kembang dan berbagai proses metabolisme tubuh.

Gangguan pada kelenjar endokrin akibat paparan TPHP dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan, energi, dan keseimbangan hormon. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan terhadap zat kimia berisiko ini.

Risiko Kanker

Paparan jangka panjang terhadap formaldehida dapat berdampak serius pada kesehatan. Zat kimia ini dikenal bersifat karsinogenik, yang berarti dapat meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker dalam tubuh.

Selain risiko kanker, formaldehida juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi kontak dengan bahan kimia ini dan selalu menggunakan perlindungan yang tepat saat berada di lingkungan yang terpapar formaldehida.

Cara Mengurangi Dampak Buruk 

Jika sulit meninggalkan cat kuku, ada beberapa langkah untuk melindungi kuku. Pertama, berikan waktu beristirahat untuk kuku, setidaknya sepekan. Ini akan membantu memulihkan kelembapan dan kekuatannya. 

Kedua, pilih formula cat kuku yang aman. Pilih cat kuku "3-free" atau "5-free". Selalu gunakan lapisan dasar dan lapisan atas pelindung.

Ketiga, pelan-pelan saat membersihkan. Pilih pembersih non-aseton. Jika menggunakan aseton, segera lembapkan setelahnya. Hindari mengikis atau mengelupas dengan kuat.

Keempat, batasi penggunaan cat kuku gel. Sebaiknya gunakan hanya untuk acara-acara khusus dan jangan lupa lindungi tangan dari sinar UV dengan sarung tangan atau tabir surya.

Kelima, lembapkan kuku dan kutikula dengan mengoleskan minyak kutikula yang kaya vitamin E atau jojoba. Jika tidak ada, krim tangan juga dapat mengembalikan kelembapan yang hilang akibat pelarut. Jangan lupa potong kuku secara teratur, ratakan tepinya dengan kikir halus. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.