JAKARTA (Lentera)– Misteri pembunuhan Zetro Leonardo Purba, pegawai Kanselerai di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, akhirnya mulai menemui titik terang. Kepolisian Nasional Peru berhasil menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam aksi keji tersebut.
Mengutip laporan kantor berita Peru, Andina, Minggu (14/9/3025) kelima tersangka merupakan anggota geng kriminal bernama Los Maleantes del Cono. Mereka diamankan pada Selasa (9/9/2025) bersama barang bukti berupa sepucuk pistol yang diyakini digunakan untuk menembak Zetro.
Hasil investigasi forensik menunjukkan, peluru yang bersarang di tubuh korban identik dengan proyektil dari senjata yang disita. Selain senjata api, polisi juga menemukan sepeda motor yang diduga dipakai dalam serangan, narkoba, ponsel, hingga bahan peledak.
Zetro tewas ditembak tiga kali di depan gedung tempat tinggalnya di kawasan Lince, Lima, pada Senin (1/9/2025). Saat kejadian, korban baru saja tiba menggunakan sepeda. Polisi masih mendalami motif penyerangan, namun tidak menutup kemungkinan aksi ini merupakan pembunuhan bayaran.
Komisaris Kantor Polisi Lince, David Guivar, menyatakan pihaknya terus menyelidiki latar belakang kasus ini. “Motif pasti belum terungkap, tetapi kemungkinan besar korban menjadi target pembunuhan terencana,” ujarnya.
Zetro, yang baru lima bulan bertugas di Peru, sebelumnya pernah ditempatkan di KJRI Melbourne pada 2019–2022 sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan. Di KBRI Lima, ia bertugas mengelola administrasi keuangan, barang milik negara, dan kepegawaian untuk mendukung aktivitas diplomatik Indonesia.
Jenazah almarhum telah dipulangkan ke Tanah Air dan dimakamkan bersama keluarga. Menteri Luar Negeri Sugiono turut memberikan penghormatan terakhir atas pengabdian Zetro bagi negara.
Editor: Widyawati/berbagai sumber
.jpg)
