
JOMBANG (Lentera) – Kabupaten Jombang menargetkan eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030, sejalan dengan target nasional.
Bupati Jombang Warsubi optimistis target terwujud. Sebab, meski data menunjukkan tantangan masih besar, Warsubi menilai Kabupaten Jombang berada di jalur yang tepat dalam menerapkan program sebagai upaya mengeliminasi TBC.
Di antaranya Pemkab Jombang menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2025 tentang Rencana Aksi Daerah HIV-AIDS, TBC dan Malaria 2025–2030 sebagai pijakan program dan kebijakan.
"Tak hanya itu, hingga awal September 2025 tercatat 302 desa dan 4 kelurahan sudah membentuk tim siaga TBC," jelas Warsubi, saat rapat koordinasi Tim Percepatan Penanggulangan TBC di Ruang Bung Tomo, Kantor Pemkab Jombang, Senin (8/9/2025).
Ditambahkan Warsubi, tim siaga TBC ini dibentuk dengan mandat yang luas, mulai dari menggerakkan edukasi masyarakat, penemuan kasus, pendampingan pasien, hingga pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap penderita.
"Peran desa diharapkan mampu mempercepat strategi TOSS (temukan, obati, sampai sembuh) TBC agar berjalan efektif hingga ke akar rumput," tandas Warsubi.
Ditegaskan, langkah tersebut menunjukkan keseriusan daerah dalam mewujudkan target nasional eliminasi TBC tahun 2030.
"Namun komitmen pemerintah saja tidak cukup. Diperlukan dukungan sektor swasta, desa, dan masyarakat agar strategi penanggulangan benar-benar berhasil,” ujarnya
Bupati Warsubi lantas membeber data yang dianggapnya sebagai tantangan, sekaligus menumbuhkan optimisme baru. Tahun 2024, dari estimasi 3.451 kasus TBC, baru 2.769 kasus yang berhasil ditemukan atau sekitar 80 persen.
Namun hingga Agustus 2025, penemuan kasus baru tercatat 1.643, padahal estimasinya 3.444 kasus baru.
Selain itu, kasus TBC resisten obat juga masih jadi sorotan. Dari estimasi 101 kasus, baru 36 yang terlaporkan pada 2024.
Sementara biaya pengobatan TBC resisten obat bisa mencapai lebih dari Rp100 juta per pasien, jauh lebih besar dibandingkan TBC sensitif obat yang berkisar Rp400 ribu hingga Rp1,2 juta.
Warsubi optimistis, dengan kombinasi kebijakan daerah, penguatan desa siaga, dan sinergi lintas sektor, Jombang mampu mencapai eliminasi TBC pada 2030.
Reporter: Sutono/Editor:Widyawati