
MALANG (Lentera) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memastikan kebutuhan air bersih di sejumlah desa masih aman. Meskipun diakui mulai ada laporan sumur warga yang mengering di beberapa titik. Hal ini diketahui setelah dilakukan monitoring wilayah rawan terdampak kekeringan pada akhir Agustus 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan kegiatan monitoring dilakukan di beberapa wilayah rawan kekeringan. Salah satunya di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, dan Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung.
"Di Desa Sukowilangun, untuk saat ini sumur bor milik warga masih mencukupi kebutuhan air bersih. Debit air pada Sumber Air Mbah Kasian juga masih mencukupi kebutuhan warga untuk irigasi persawahan," ujar Sadono, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (31/8/2025).
Ditambahkannya, hasil koordinasi dengan pihak Kecamatan Kalipare, menunjukkan hingga saat ini belum ada laporan kekurangan air bersih dari warga.
Menurutnya, kondisi serupa juga ditemukan di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, di mana Himpunan Pengelola Air Minum (Hippam) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masih mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.
Sadono menyebut, monitoring kemudian dilanjutkan ke Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pihaknya melakukan pengecekan di Desa Segaran, Desa Ringinsari, dan Desa Harjokuncaran.
Dari hasil koordinasi dengan perangkat desa, sumber air di Desa Segaran masih aman. Termasuk di Dusun Sumberkotes yang tahun lalu mengalami kesulitan air bersih. "Saat ini sudah tertangani karena pipanisasi dari PDAM sudah mengalir," ungkapnya.
Sementara itu, di Desa Ringinsari, kondisi kebutuhan air disebutnya masih aman. Namun, lanjut Sadono, perangkat desa melaporkan adanya sumur yang mulai mengering di Dusun Sidomukti RT 21.
Selain itu, meski desa tersebut memiliki penampungan air milik PDAM, beberapa RT seperti di Dusun Krajan RT 9 dan RT 10 belum terlayani jaringan pipanisasi. Menanggapi temuan tersebut, Sadono menyebut pihaknya masih melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan.
"Kalau sudah kering kritis baru ada gerakan distribusi air bersih. Kering kritis artinya kalau sumber mata air lebih dari tiga kilometer, itu sudah kering. Sementara ini masih terjangkau," katanya.
Sedangkan untuk Desa Harjokuncaran, kondisi air bersih masih dianggap aman. Hal ini karena beberapa hari terakhir wilayah tersebut masih diguyur hujan, ditambah pipanisasi PDAM yang sudah mulai mengalir di sejumlah titik desa.
Lebih lanjut, Sadono menyampaikan, monitoring terus dilakukan pada Rabu (27/8/2025) di Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, serta Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak. Hasil pengecekan menunjukkan kedua desa tersebut sampai saat ini masih tercukupi kebutuhan air bersihnya.
"Keesokan harinya, Kamis (28/8/2025), kami melakukan monitoring di Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, dan Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan. Berdasarkan hasil pantauan, kebutuhan air bersih di dua desa tersebut juga masih tercukupi," katanya.
Sadono menegaskan, BPBD akan terus melakukan pemantauan rutin terhadap wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Malang. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan air bersih warga tetap terpenuhi dan penanganan dapat segera dilakukan jika terjadi kondisi darurat.
Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati