01 September 2025

Get In Touch

Dari Alun-alun Pati, 500 Warga Berangkat ke Jakarta untuk Demo di KPK

Warga Kabupaten Pati saat bersiap berangkat ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Alun-Alun Pati, Minggu (31/8/2025).ist
Warga Kabupaten Pati saat bersiap berangkat ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Alun-Alun Pati, Minggu (31/8/2025).ist

PATI (Lentera)-Sebanyak 500-an warga Kabupaten Pati berangkat ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Alun-Alun Pati, Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Sesuai jadwal, mereka akan tiba di Jakarta Senin (1/9/2025) dini hari dan langsung menuju Gedung Merah Putih KPK untuk melakukan demonstrasi.

Mereka datang ke Jakarta membawa satu tuntutan untuk mendesak KPK segera menetapkan Bupati Pati, Sudewo, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Warga dari berbagai kecamatan di Bumi Mina Tani itu sudah tiba mulai pukul 11.00 WIB. Mereka lantas ikut gotong-royong menyiapkan berbagai kebutuhan demonstrasi dan menempatkannya ke 10 bus yang telah disiapkan.

Salah satu Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, menjelaskan massa demo menginginkan KPK segera menetapkan Sudewo sebagai tersangka dan segera menangkapnya. Tujuannya agar ada efek jera bagi pemimpin-pemimpin yang terindikasi korupsi.

"Kita ingin menemui pimpinan-pimpinan KPK supaya bisa mendengar aspirasi kami. Kami ingin Pak Sudewo mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Teguh.

Selain massa dari Pati, Teguh membeberkan, bahwa nanti akan ada tambahan peserta unjuk rasa dari warga Pati yang berdomisili di Jakarta. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan koordinator massa yang bertugas mengumpulkan peserta di sana.

"Menurut informasi jumlahnya sekitar 600. Tapi karena kejadian di Jakarta seperti itu, ya kita nanti bagaimana caranya mereka ikut dengan damai," bebernya.

Melihat kondisi demonstrasi di Jakarta yang dalam beberapa hari ini ricuh, Teguh menegaskan bahwa aksi mereka di KPK akan berlangsung damai. Pihaknya datang ke Jakarta bukan untuk bikin onar dan anarkis. Pihaknya hanya ingin KPK mendengarkan aspirasi Warga Pati.

"Kita menolak adanya anarkisme, adanya kerusuhan, adanya pembakaran. Kita dari Pati pengin aksi berjalan dengan damai, dan kami ingin membuktikan Pati sudah kondusif," tegas Teguh.

Maka dari itu, pihaknya meminta pihak keamanan dari TNI/Polri untuk sama-sama menjadi kondusivitas selama berjalan demonstrasi di KPK, esok hari.

"Kami mohon kepada Pak Presiden Prabowo, Kapolri, Panglima TNI untuk mengamankan kami. Kami datang bukan untuk bikin kerusuhan, kami datang hanya untuk menyampaikan aspirasi secara damai," pintanya.

Kumpulkan Donasi Rp 187 Juta

Warga Kabupaten Pati mengumpulkan donasi Rp 187.951.499. Donasi itu terkumpul sejak pembukaan posko di Depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (20/8/2025).

Salah satu Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, menjelaskan, donasi demo KPK resmi ditutup tadi malam, Sabtu (30/8/2025) pukul 00.01. Di hari terakhir, pihaknya mendapatkan donasi sekitar Rp 3 juta.

"Donasi sudah ditutup tadi malam. Jumlahnya ada Rp 187 jutaan," beber Teguh.

Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Pati yang telah memberi sumbangan dalam nominal berapa pun. Donasi ini sangat berarti untuk membantu memperjuangkan nasib warga.

"Kami haturkan banyak-banyak terima kasih kepada para donatur. Apa daya kami sebagai masyarakat biasa mau ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi, memperjuangkan agar Pati jadi kabupaten yang nyaman, tentram tanpa pemimpin yang arogan, tanpa pemimpin yang menindas rakyat," tegas Teguh.

Ditanya soal apakah bantuan itu cukup untuk memberangkatkan warga ke Jakarta berikut logistiknya, Teguh mengatakan bahwa anggaran akan digunakan sebaik-baiknya.

"Sebenarnya kalau dibilang cukup, ya enggak cukup. Tapi kami berusaha dicukup-cukupkan karena itu amanat. Memang donasi ini khusus untuk kami pergi ke Jakarta," beber dia.

Untuk pengeluaran, Masyarakat Pati Bersatu sudah menggunakannya untuk keperluan menyewa 10 bus, logistik seperti makanan siap saji, bahan makanan untuk membuat dapur umum di Jakarta, dan keperluan pemberangkatan lain.

"Kami menyiapkan 10 bus dengan jumlah peserta sekitar 500 orang. Kami akan berangkat siang ini agar sebelum subuh sudah sampai di Gedung KPK," beber Teguh.

Editor:Widyawati/berbagai sumber 
 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.