13 August 2025

Get In Touch

Pemuda Indonesia Terpilih jadi Penasihat Muda Sekjen PBB untuk Perubahan Iklim

Zagy Berian (tengah) dalam rangka pelatihan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang digunakan untuk pengairan dan penyimpanan cold storage untuk hasil pertanian di Desa Pati bersama Desabumi. (foto:ist/dok.Ant/PBB di Indonesia)
Zagy Berian (tengah) dalam rangka pelatihan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang digunakan untuk pengairan dan penyimpanan cold storage untuk hasil pertanian di Desa Pati bersama Desabumi. (foto:ist/dok.Ant/PBB di Indonesia)

JAKARTA (Lentera) -  Pemuda Indonesia yang diwakili sociopreneur, Zagy Berian terpilih satu-satunya dari Asia Tenggara, yang menjadi anggota 14 Penasihat Muda Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perubahan Iklim.

Menurut keterangan tertulis PBB di Indonesia mengutip Antara, Selasa (12/8/2025), untuk pertama kalinya dalam sejarah, Zagy Berian akan bergabung dengan kelompok ketiga Youth Advisory Group on Climate Change Sekjen PBB Antonio Guterres.

Guterres mengatakan bahwa dia bangga mengumumkan dimulainya kelompok ketiga Youth Advisory Group on Climate Change dan memperluas keanggotaan dari tujuh orang menjadi 14 orang.

“Ini berarti lebih banyak ruang bagi suara muda di meja perundingan, lebih banyak ruang bagi kepemimpinan pemuda, dan lebih banyak ruang untuk membentuk aksi iklim,” ujar Guterres.

Sekjen PBB itu memperluas jumlah anggota karena tren global yang mengkhawatirkan terkait penyempitan ruang gerak sipil dan keterbatasan pendanaan yang mengancam aktivis muda serta menghambat keterlibatan pemuda dalam upaya iklim.

Menurut keterangan tertulis tersebut, pengumuman anggota penasihat muda Sekjen PBB itu dilakukan pada Hari Internasional Pemuda yang jatuh pada 12 Agustus.

Disebutkan bahwa kelompok itu memberikan Sekjen PBB masukan praktis dan berorientasi pada hasil, memberikan pandangan yang beragam dari anak muda, serta rekomendasi konkret untuk mendukung pekerjaan PBB dalam mempercepat aksi global menghadapi krisis iklim.

Zagy Berian merupakan sosok pendiri Society of Renewable Energy (SRE) yang telah menginspirasi dan menggerakkan jaringan luas pemuda di seluruh Indonesia.

Dia menjabat sebagai Regional Facilitator untuk Youth Climate Justice Fund di Asia, yang mendukung gerakan keadilan iklim berbasis pemuda di tingkat akar rumput.

Zagy juga berkontribusi dalam G20 Energy Transition Working Group, bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, B20 Task Force on Eenrgy, Sustainability, and Climate, serta menjabat sebagai ketua di Southeast Asia Youth Forum on Energy di bawah ASEAN.

“Bagi saya, ini berarti mendorong aksi iklim yang luar biasa melalui kolaborasi, sambil memastikan setiap suara didengar dalam membentuk masa depan global yang lebih adil dan berkelanjutan,” kata Zagy.

Salah satu inisiatif penting yang dia laksanakan, adalah program edukasi dan kesadaran energi terbarukan di Pati, Jawa Tengah. Bekerja sama dengan petani lokal, untuk mengintegrasikan solusi energi bersih dalam praktik pertanian berkelanjutan.

Selain Zagy, Youth Advidory Group on Climate Change memiliki 13 anggota baru yaitu:

- Angela Busheska (Makedonia Utara)

- Ashley Lashley (Barbados)

- Axel Eriksson (Swedia)

- Charitie Ropati (AS)

- Farzana Faruk Jhumu (Bangladesh)

- Jabri Ibrahim (Kenya)

- Kantuta Diana Conde (Bolivia)

- Lena Goings (AS)

- Marcel Bodewig (Jerman)

- Okalani Mariner (Samoa)

- Sibusiso Mazomba (Afrika Selatan)

- Txai Surui (Brasil)

- Zuzanna Borowskia (Polandia)

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.