MADIUN (Lentera) – Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kabupaten Madiun menetapkan, Mashudi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Madiun periode 2025–2030 sekaligus ajang konsolidasi kekuatan dan menegaskan arah regenerasi partai.
Kegiatan yang digelar di Kantor DPD Golkar, Jalan Raya Solo, Desa/Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Sabtu (9/8/2025), itu dihadiri pengurus provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga organisasi sayap partai.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ali Mufthi menegaskan bahwa Golkar Kabupaten Madiun harus segera memperkuat struktur organisasi dengan melibatkan generasi muda, serta melakukan “pembersihan” terhadap kader yang dianggap tidak loyal dan tidak disiplin terhadap partai.
"Penguatan struktur dengan visi anak muda. Hilangkan orang-orang yang tidak loyal dan tidak disiplin terhadap partai. Dekati rakyat, dampingi rakyat, sehingga Golkar tetap dicintai masyarakat," ujarnya di hadapan peserta Musda.
Ali juga mengingatkan bahwa proses regenerasi harus mengikuti ketentuan organisasi, termasuk persyaratan kaderisasi yang mengharuskan calon pengurus pernah aktif di Golkar minimal lima tahun. Menurutnya, regenerasi bukan sekadar soal usia, tetapi juga soal kapasitas, dedikasi, dan daya tarik personal yang dapat menggaet simpati publik.
"Kalau bisa ada yang cantik, ada yang ganteng. Good looking itu daya tarik tersendiri, tapi yang utama tetap niat baik untuk melayani rakyat," tambahnya.
Hasil Musda XI menetapkan Mashudi, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Madiun periode 2025–2030. Ia terpilih setelah mendapat dukungan mayoritas peserta dan dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan.
Dalam pidato perdananya, Mashudi mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader yang telah berpartisipasi aktif dalam Musda. Ia berkomitmen menjalankan amanah dengan fokus memperkuat basis dukungan Golkar di seluruh wilayah Kabupaten Madiun.
"Ke depan, sesuai arahan Ketua DPD Jawa Timur dan aspirasi kader, kami akan berusaha keras agar Golkar meraih kemenangan di Kabupaten Madiun, menambah kursi di legislatif, dan mempertahankan posisi bupati dua periode," tegasnya.
Mashudi membeberkan sejumlah strategi yang akan diterapkan dalam lima tahun ke depan. Salah satunya adalah membangun struktur partai secara masif hingga tingkat desa, termasuk mengaktifkan kembali tokoh-tokoh senior yang selama ini belum terlibat aktif.
Ia menilai, partisipasi generasi muda menjadi faktor kunci kemenangan di masa depan. Berdasarkan proyeksi, sekitar 60 persen pemilih pada 2030 berasal dari kelompok usia muda.
"Kami akan merangkul tokoh-tokoh Golkar yang selama ini belum aktif, sekaligus memberi porsi besar bagi generasi muda. Sebab, di tahun 2030 nanti, sekitar 60 persen pemilih adalah pemilih muda," jelasnya.
Ditambahkannya, partai juga akan menyediakan program pelatihan kader dan pendidikan politik yang diarahkan untuk menjawab aspirasi kaum muda tanpa menyingkirkan peran senior partai yang menjadi penopang kekuatan Golkar.
"Apa yang menjadi keinginan generasi muda akan kita akomodasi lewat Golkar, tanpa mengesampingkan peran tokoh senior," ujarnya.
Menutup pernyataannya, Mashudi mengimbau seluruh kader Golkar di Kabupaten Madiun untuk menjaga kekompakan, menghindari friksi internal, dan mengedepankan kerja politik yang berpihak pada rakyat.
"Solid, kompak, dan aktif membangun kekuatan partai untuk masa depan yang lebih baik adalah kunci," pungkasnya.
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais
.jpg)
