05 August 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Salurkan Alsintan pada Petani di Kabupaten Probolinggo

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan Alsintan pada petani di Kabupaten Probolinggo, Senin (4/8/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan Alsintan pada petani di Kabupaten Probolinggo, Senin (4/8/2025).

PROBOLINGGO (Lentera) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Kali ini bantuan alsintan untuk mewujudkan kedaulatan pangan di provinsi Jatim ini diberikan di Kabupaten Probolinggo, Senin (4/8/2025).

Gubernur Khofifah mengatakan penyaluran bantuan alsintan itu merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim guna mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus pengembangan kawasan agropolitan di Jawa Timur. 

Bantuan alsintan tersebut diantaranya diberikan kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki 1, desa Rondokuning, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo berupa satu unit Handtraktor Rotary; Poktan Mahajaya Tani Liprak Wetan, Desa Liprak Wetan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, berupa satu unit Handtraktor Rotary dan 5 unit Handsprayer elektrik.

Selain itu juga kepada Kelompok Tani Sido Tentrem, desa Sidomulyo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, berupa 1 unit Corn Sheller Mobile; dan Kelompok Tani Tunas Harapan, desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, berupa 1 unit Corn Sheller Mobile.

"Melalui penyaluran alsintan yang lebih modern diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian berbasis mekanisasi, efisiensi, sekaligus peningkatan produktivitas petani di Jatim," kata Gubernur Khofifah.

Ia mengatakan produksi padi di Jatim secara keseluruhan mencapai 9,7 juta ton padi dan angka tersebut dengan kondisi panen yang alatnya beragam, sehingga ketika seluruh petani nantinya bisa menggunakan combine harvester maka produksi padi di Jatim bisa mencapai 11 juta ton per tahun.

Khofifah mengingatkan pentingnya pengelolaan alsintan secara kolektif, produktif, dan berkelanjutan. Alsintan disebutnya menjadi salah satu dari pilar penunjang dalam mewujudkan modernisasi di sektor pertanian.

"Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara diharapkan juga dapat menjadi gerbang bagi kedaulatan pangan daerah dan nasional," katanya.

Cita-cita menuju Jatim Berdaulat Pangan itu merujuk pada angka tetap BPS 2024 bahwa Jatim menyumbang 17,44 persen produksi padi nasional atau sebesar 9,270 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 5,352 juta ton beras, kemudian 30,36 persen produksi jagung nasional atau 4,59 juta ton jagung pipilan kering.

Hingga 1 Juli 2025, produksi padi Jatim periode Januari–Agustus 2025 meningkat 11,78 persen atau 8.177.151 ton GKG, sementara produksi jagung naik 10,08 persen atau setara dengan 2.810.288 ton.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno mengatakan bahwa seluruh alsintan yang disalurkan kepada petani Jember ini sesuai dengan arahan Gubernur Khofifah untuk modernisasi pertanian di Jatim.

"Harapannya melalui modernisasi ini akan berdampak percepatan terwujudnya swasembada pangan di Jatim," ujarnya. (*)

Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.