Mendikdasmen Abdul Mu’ti Dilantik sebagai Pendekar Kehormatan Tapak Suci: Sinergi Pendidikan Karakter dan Bela Diri

MALANG (Lentera) -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, resmi dikukuhkan sebagai Pendekar Kepala Kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah dalam acara pembukaan Kejuaraan Dunia (kejurdun) Tapak Suci ke-2 tahun 2025, di Universitas Brawijaya, Malang.
Pengukuhan ini menjadi penanda penting bahwa perjuangan dakwah Muhammadiyah dalam membentuk generasi berkarakter terus mendapat penguatan dari tokoh-tokoh strategis, termasuk di jajaran pemerintahan.
Dalam rilis yang diterima Sabtu, (2/8/2025), Menteri Mu’ti mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan tanggung jawab besar untuk terus memperkuat peran pendidikan dalam membentuk generasi yang tangguh, tidak hanya dalam aspek intelektual, tetapi juga spiritual dan moral.
“Kejuaraan dunia ini menjadi bukti nyata kontribusi Tapak Suci dalam membangun generasi Indonesia yang kuat dan hebat. Tapak Suci bukan hanya olahraga, tapi juga media pembentukan karakter—olah pikir, olah rasa, dan olah hati. Tapak Suci bukan hanya milik Muhammadiyah, tapi juga Indonesia dan dunia," tegasnya.
Pengukuhan ini merujuk pada Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Naskah keputusan tersebut dibacakan langsung oleh Sekretaris Umum PP Tapak Suci, Pendekar Besar H. A. Fanan Hasanudin, PBr.
Pengukuhan dipimpin oleh Ketua Umum PP Tapak Suci, Afnan Hadi, yang secara resmi menetapkan Abdul Mu’ti sebagai Pendekar Kepala Kehormatan. Dalam kesempatan yang sama, lima tokoh Muhammadiyah turut dikukuhkan sebagai Pendekar Madya Kehormatan yaitu Hajrianto Y. Thohari, Yendra Fahmi, Danang Witaksono, Muhammad Ikhwan Ahada, dan Zakir Jamaluddin.
"Dengan iman dan akhlak, kita menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak, kita menjadi lemah," ujar Mentri Mu’ti, menyerukan prinsip dasar perguruan seraya menutup sambutannya.
Acara pengukuhan berlangsung khidmat dan meriah, disaksikan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah nasional dan daerah, termasuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus pendekar Tapak Suci, Muhadjir Effendy; Duta Besar RI untuk Tunisia; Rektor Universitas Brawijaya, Widodo; serta jajaran pimpinan Tapak Suci dari seluruh Indonesia
Tapak Suci kembali menegaskan seni bela diri bukan sekadar warisan tradisi, tetapi sebagai sarana perjuangan dakwah dan pendidikan berkemajuan. Dengan hadirnya Mentri Abdul Mu’ti sebagai pendekar kehormatan, Tapak Suci tidak hanya memperkuat barisan keilmuannya, tetapi juga memperluas cakupan dakwahnya di ruang-ruang strategis kenegaraan (*)
Editor: Arifin BH/Rls