19 July 2025

Get In Touch

Hormati Hari Raya Karo, Pendakian Gunung Semeru Ditutup Total 10 Hari

Para pendaki menuju Gunung Semeru. (foto:ist/Kominfo Lumajang)
Para pendaki menuju Gunung Semeru. (foto:ist/Kominfo Lumajang)

MALANG (Lentera) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup sementara jalur kegiatan pendakian di Gunung Semeru selama 10 hari mulai 17-26 Agustus 2025, untuk menghormati perayaan kepercayaan warga Suku Tengger, Hari Raya Karo.

"Aktivitas jalur pendakian di Gunung Semeru ditutup secara total mulai, Minggu (17/8/2025) sampai Selasa (26/8/2025). Aktivitas pendakian kembali dibuka pada 27 Agustus 2025," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha di Kota Malang mengutip Antara, Rabu (16/7/2025).

Keputusan soal penutupan jalur pendakian Gunung Semeru itu juga telah resmi diumumkan oleh Balai Besar TNBTS, melalui Surat Pengumuman Nomor PG.11/T.8/TU/HMS.01.08/B/07/2025 yang diterbitkan, Rabu (16/7/2025).

Surat pengumuman dari Balai Besar TNBTS itu sekaligus menindaklanjuti surat dari Kepala Desa Ranupani Nomor 400.10.2/150/427.92.12/2025, tentang Permohonan Izin Penutupan Jalur Pendakian Semeru Sementara tertanggal, 10 Juli 2025.

Rudi menyampaikan bahwa aktivitas pendakian terakhir dilaksanakan pada, Sabtu (16/8/2025) dan pendaki wajib turun ke Ranupani pada, Minggu (17/8), paling lambat pukul 16.00 WIB.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan mematuhi aturan yang telah dibuat ini, sebagai bentuk toleransi terhadap adat masyarakat Tengger.

"Mari bersama-sama menjaga dan menghormati budaya dengan mengikuti aturan yang ada," tandasnya.

Selain itu, melalui surat pengumuman dari Balai Besar TNBTS, meski jalur pendakian Gunung Semeru ditutup tetapi aktivitas kunjungan wisata dan berkemah di Ranu Regulo masih tetap dibuka.

"Pendaki dan pengunjung bisa membeli tiket melalui website bromotenggersemeru.ksdae.kehutanan.go.id," tuturnya.

Sementara itu, Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama mengatakan telah mempersiapkan pengamanan sebagai bentuk antisipasi adanya pendaki liar yang mendaki Gunung Semeru, selama pemberlakuan masa penutupan itu.

"Di pintu masuk (jalur pendakian) kami sudah memiliki petugas yang berjaga," ujarnya.

Terkait pemesanan tiket pendakian untuk 17-26 Agustus, Endrip menyatakan jika pihaknya masih belum membuka proses penjualan, sehingga dipastikan belum ada satu pun pendaki yang melakukan pembelian tiket masuk.

"Semuanya aman, kuota pendakian belum kami buka untuk tanggal itu," pungkasnya.

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.