
SURABAYA (Lentera)— Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menertibkan 22 bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas lahan aset Pemkot di Jalan Ketintang Permai, Surabaya, Kamis (10/7/2025).
Penertiban dilakukan oleh Satpol PP Surabaya bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), didukung Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM).
Camat Jambangan, Ahmad Yardo Wifaqo, mengatakan penertiban ini merupakan bagian dari upaya mengembalikan fungsi fasilitas umum (fasum) sekaligus mengamankan aset Pemkot.
“Sebanyak 22 bangunan kami bersihkan dan tata kembali. Ini langkah awal pengamanan aset, sekaligus untuk mengembalikan fungsi bozem di kawasan Ketintang agar sistem drainase berjalan optimal,” kata Yardo.
Sebelum pembongkaran, pihak kelurahan dan kecamatan telah melakukan pendekatan persuasif selama lebih dari satu tahun, termasuk sosialisasi kepada warga dan pemilik usaha.
“Pendekatan kami lakukan secara humanis. Kami beri pemahaman bahwa tanah ini adalah aset Pemkot yang harus difungsikan kembali sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Yardo juga menyampaikan proses pembersihan ditargetkan selesai dalam tiga hari. Warga diberikan waktu untuk mengemasi barang, dan bagi yang membutuhkan bantuan, pihak kelurahan dan Satpol PP siap membantu.
“Beberapa stand melakukan pembongkaran mandiri, sehingga kami beri tenggat waktu. Kami prioritaskan pendekatan yang solutif dan partisipatif,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Surabaya, Yudhistira, menegaskan pengamanan aset daerah akan dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami menindaklanjuti permohonan penataan dari dinas terkait, sekaligus menjalankan pengawasan agar aset Pemkot tidak disalahgunakan. Kami harap sinergi dengan perangkat wilayah terus diperkuat agar bangunan liar bisa dicegah sejak awal,” tegas Yudhistira.
Penertiban ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menekan potensi banjir di kawasan Ketintang, karena area yang ditertibkan berada di sekitar bozem penampung air.
"Setelah dibersihkan, fungsi bozem diharapkan optimal menampung dan mengalirkan air hujan, sehingga mencegah genangan," harapnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH