16 July 2025

Get In Touch

Rayu Trump Turunkan Tarif: RI Borong Gandum, Airlangga Temui Pejabat AS Lagi

MoU Produsen Gandum Indonesia dan US Wheat Associates. (Dok. Istimewa)
MoU Produsen Gandum Indonesia dan US Wheat Associates. (Dok. Istimewa)

JAKARTA (Lentera)Pemerintah Indonesia resmi meneken kesepakatan impor jumbo dengan AS untuk membeli energi hingga gandum.

Langkah ini disebut sebagai upaya meredam ancaman tarif impor 32% yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pekan lalu.

Tak hanya itu, menurut Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Haryo Limanseto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung terbang ke AS untuk memimpin tim negosiasi lagi. Airlangga berangkat dari Brasil usai mendampingi Prabowo dalam KTT BRICS.

"Menko perekonomian Pak Airlangga, sebagaimana kita ketahui beberapa hari ini mendampingi Pak Presiden Prabowo di KTT BRICS ya di Brasil. Nah kemudian setelah keluarnya pengumuman atau pernyataan dari pemerintah Amerika Serikat tersebut beliau dengan seizin Pak Prabowo melanjutkan perjalanannya ke Amerika Serikat," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Haryo menjelaskan, Airlangga dijadwalkan menemui 3 pejabat tinggi Negeri Paman Sam untuk melanjutkan negosiasi. Ketiganya adalah United States Secretary of Commerce Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR).

"Nah kedatangan Pak Airlangga di AS dijadwalkan ini akan bertemu dengan Secretary of Commerce Lutnick, kemudian Bessent, dan dengan USTR, Greer," tuturnya.

Adapun pertemuan dijadwalkan berlangsung 1 sampai 3 hari ke depan. Ia menambahkan, tim negosiasi Indonesia sudah berada di AS selama sepekan dan terus berkomunikasi dengan pihak AS. Negosiasi sebenarnya sudah dilakukan sejak awal April lalu.

Terkait deal besar-besaran memborong gandum hingga energi dari Amerika Serikat (AS), dikonfirmasi langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto kepada AFP, seperti dikutip Channel News Asia (CNA), Rabu (9/7/2025).

"Indonesia telah menyepakati pembelian tambahan produk pertanian, energi, dan barang-barang dagangan dari AS," ujarnya.

Airlangga menegaskan pemerintah optimistis diskusi dengan pihak Washington DC masih bisa berjalan untuk menurunkan tarif yang rencananya berlaku mulai 1 Agustus 2025. Dalam kunjungannya ke AS, Airlangga menyebut sudah ada komitmen pembelian senilai total US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun.

Awal pekan ini, telah diteken kesepakatan senilai US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 20,1 triliun untuk membeli lebih banyak gandum AS. Perusahaan Sorini Agro Asia Corporindo, anggota Asosiasi Pabrik Jagung Indonesia, hingga FKS Group juga sudah menandatangani nota kesepahaman peningkatan pembelian biji-bijian.

Selain itu, PT Pertamina juga menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian lebih banyak energi dari AS. Namun detail volumenya belum disampaikan.

Sementara itu, perusahaan makanan asal AS Cargill mengkonfirmasi bahwa daftar komitmen pembelian itu mencakup jagung.

Data kantor perwakilan perdagangan AS mencatat defisit perdagangan barang Washington terhadap Jakarta pada 2024 mencapai US$ 17,9 miliar, naik 5,4% dibanding 2023.

Dengan komitmen pembelian jumbo ini, pemerintah berharap defisit bisa ditekan dan tarif Trump tak jadi dinaikkan.

Editor:Widyawati/berbagai sumber

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.