17 July 2025

Get In Touch

Rencanakan Mal UMKM, Pemkot Batu Pertimbangkan Lokasi Sekitar Alun-Alun

(Ilustrasi) Alun-alun Kota Wisata Batu. (Santi/Lentera)
(Ilustrasi) Alun-alun Kota Wisata Batu. (Santi/Lentera)

BATU (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mulai menyiapkan perencanaan pendirian Mal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah kawasan sekitar Alun-alun.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyampaikan saat ini pihaknya tengah menyiapkan desain Mal UMKM, sebagai bagian awal proyek tersebut. "Ya (progres rencana pembangunan) terus berlanjut. Sedang kami persiapkan desainnya," ujar Nurochman, dikutip pada Selasa (8/7/2025).

Meski belum mengungkapkan secara pasti lokasi pembangunan, Cak Nur, sapaannya, menyebut sejumlah tempat telah masuk dalam kajian awal. Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah kawasan sekitar Alun-alun Kota Batu.

Kendati demikian, ditegaskannya, keputusan final mengenai lokasi belum ditentukan. "Kalau lokasi masih ini, lah ya, saya belum berani ngomong lokasi dulu. Nanti opsinya ada di beberapa tempat. Bisa di sekitaran Alun-alun," ungkapnya.

Cak Nur menjelaskan, Mal UMKM akan difokuskan sebagai ruang display bagi produk-produk unggulan pelaku usaha mikro hingga menengah di Kota Batu. Disebutkannya, kualitas produk UMKM di wilayahnya cukup beragam dan potensial untuk dipromosikan secara lebih luas.

"Di Kota Batu ini kan banyak UMKM yang punya kualitas bagus. Maka ya semuanya produknya itu yang akan kami tampilkan. Kami display di Mal UMKM nanti," katanya.

Namun, menurutnya pelaksanaan pembangunan fisik Mal UMKM dipastikan belum akan direalisasikan dalam tahun ini. Cak Nur menegaskan, saat ini tahapan masih pada persiapan perencanaan dan desain.

"Belum. Belum kalau tahun ini. Kan perencanaannya belum, masih disiapkan," lanjutnya.

Di luar pembangunan Mal UMKM, Pemkot Batu juga membuka kemungkinan pemanfaatan bedak-bedak kosong di Pasar Induk Among Tani sebagai tempat penjualan produk UMKM. Meski bukan bagian dari proyek Mal UMKM, langkah ini tetap bertujuan mendukung pelaku usaha kecil dalam memperluas akses pasar.


"Bisa jadi nanti memanfaatkan di Pasar Induk Among Tani, itu kita isi bedak-bedak yang kosong, bisa. Tetapi ini bukan Mal UMKM-nya, tetapi untuk menampung produk UMKM-nya," jelasnya.

Untuk diketahui, gagasan pendirian Mal UMKM telah dimasukkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu tahun 2025–2030. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) awal Maret 2025 lalu.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan, menyebut pendirian Mal UMKM merupakan bentuk komitmen kepala daerah. Dalam memperkuat daya tahan UMKM di tengah dinamika ekonomi yang tidak menentu.

Dijelaskannya, selain pembangunan Mal UMKM, pemerintah juga menjalankan program pendampingan, fasilitasi akses permodalan, dan pelatihan kewirausahaan. Sebagai bagian dari upaya membentuk ekosistem usaha yang berkelanjutan.

Berdasarkan data Diskumperindag, pertumbuhan sektor UMKM di Kota Batu pada tahun 2023 mencapai 28 persen. Jumlah UMKM tercatat meningkat dari 5.900 unit menjadi 7.552 unit pada tahun 2024.

"Peningkatan itu menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berwirausaha serta efektivitas program pengembangan yang telah dijalankan pemerintah daerah," ujar Aries.

Ia menambahkan, sebagian besar UMKM di Kota Batu bergerak di sektor makanan dan minuman. Hal ini tidak lepas dari karakteristik Kota Batu sebagai daerah wisata yang membutuhkan banyak produk pendukung seperti kuliner dan oleh-oleh.

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.