03 July 2025

Get In Touch

Perahu Angkut 7 Mahasiswa UGM Tenggelam di Maluku, Satu Tewas dan Satu Masih Hilang

Ilustrasi perahu yang terbalik dan tenggelam dihantam ombak. (foto:ist/inikalteng)
Ilustrasi perahu yang terbalik dan tenggelam dihantam ombak. (foto:ist/inikalteng)

AMBON (Lentera) - Sebuah longboat atau perahu panjang yang mengangkut rombongan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tenggelam, setelah dihantam gelombang tinggi saat cuaca buruk di perairan laut Pulau Wahr, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025). 

Dalam kecelakaan itu, satu orang penumpang dilaporkan tewas, satu penumpang masih hilang, dan lima penumpang lainnya dinyatakan selamat. 

 

“Telah terjadi kecelakaan longboat di Maluku Tenggara di mana lima penumpang dinyatakan selamat, satu penumpang meninggal dunia, dan satu penumpang masih hilang,” kata Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah kepada Kompas.com dikutip, Selasa (1/7/2025). 

 

Ia mengungkapkan bahwa perahu nahas tersebut bertolak dari pelabuhan Desa Debut menuju Pulau Wahr pada pukul 14.07 siang tadi.  Namun, di tengah perjalanan, perahu tersebut diterpa cuaca buruk, hingga akhirnya tenggelam. 

 

Arafah mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, para penumpang yang menumpangi longboat nahas tersebut merupakan mahasiswa UGM. 

 

“Infonya itu rombongan mahasiswa UGM,” ujarnya. 

 

Arafah mengaku belum mengetahui secara detail identitas para mahasiswa yang tenggelam dalam musibah tersebut, termasuk tujuan para mahasiswa tersebut bepergian ke Pulau Wahr. 

 

“Belum dapat laporannya,” katanya. 

 

Menurut Arafah, pihaknya baru menerima informasi mengenai kecelakaan tersebut dari seorang mahasiswa, Fauziadiah, pada pukul 15.40 WIT sore tadi. Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan yang terdiri dari unit Rescue Pos SAR Tual, anggota Bakamla, Polairud, TNI, Dinas Pariwisata, dan masyarakat langsung dikerahkan ke lokasi pencarian korban. 

 

“Saat ini korban selamat dan meninggal dunia telah dievakuasi, sedangkan satu korban hilang masih dicari,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamadji mengatakan, insiden terjadi saat tujuh mahasiswa KKN-PPM UGM bersama lima warga lokal melakukan pengambilan pasir di pulau Wahru, untuk program revitalisasi terumbu karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR).

"Mereka berangkat dengan dua speedboat pada pukul 11.00 WIT," ujar Rustamadji dalam keterangan tertulis Humas UGM merilis Kompas.com, Selasa (1/7/2025).

Rustamadji menyampaikan di dalam perjalanan kembali, salah satu kapal terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang. Lima mahasiswa selamat dan satu meninggal dunia. Kemudian satu mahasiswa lainnya, masih dalam proses pencarian.

"Sejauh ini kita terus melakukan upaya koordinasi maksimal dalam proses pertolongan dan pencarian untuk korban yang belum ditemukan," tuturnya.

UGM melalui DPKM dan fakultas terkait lanjut Rustamadji, sedang berkoordinasi dengan bupati beserta jajaran pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Selain itu juga berkoordinasi dengan Kagama Maluku, untuk memastikan penanganan darurat serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa terdampak.

"UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," pungkasnya.

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.