03 July 2025

Get In Touch

Bersama 35 Musisi Tanah Air, SBY Luncurkan Video Musik “Save Our World”

Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ceritakan latar belakang dari video musik Save Our World, yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (1/7/2025) -Ant
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ceritakan latar belakang dari video musik Save Our World, yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (1/7/2025) -Ant

JAKARTA (Lentera) -Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan video musik “Save Our World” bersama 35 musisi Indonesia lintas generasi, di Djakarta Theatre, Selasa (1/7/2025) malam.

SBY menceritakan bagaimana lagu “Save Our World” tercipta. Dia mengatakan, inspirasi muncul setelah ia menghadiri Konferensi Iklim di Oslo, Norwegia pada 2010.

“Pagi-pagi sebelum kembali ke Jakarta, ditemani almarhumah Ibu Ani, saya menulis lagu ini. Lagu ini adalah ekspresi hati, pikiran, dan juga sedikit rasa cemas saya terhadap masa depan bumi,” tutur SBY.

Versi terbaru lagu ini melibatkan kolaborasi lintas generasi dengan aransemen oleh Topagi dan dinyanyikan oleh 35 musisi Indonesia.

“Ini bukan sekadar lagu, tapi suara nurani seniman Indonesia yang peduli pada masa depan bumi,” kata SBY.

SBY tak hanya bernostalgia, tetapi juga menekankan urgensi tindakan nyata menghadapi perubahan iklim. Ia mengecam para pemimpin dunia yang menganggap isu lingkungan sebagai hoaks.

“Kalau kita gagal mencegah kenaikan suhu global, masa depan rakyat tidak aman. Business as usual itu tidak cukup. Harus ada big push dari semua negara,” ujar dia.

Menurut dia, solusi terhadap krisis iklim tidak bisa diserahkan hanya kepada para ahli atau institusi pemerintah.

Semua pihak memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak.

Tak hanya musik, dalam kesempatan ini SBY juga menunjukkan bakatnya dalam seni lukis.

SBY memamerkan dua lukisan berukuran besar.

Lukisan pertama "Stockbone", menggambarkan kehancuran dan penderitaan kemanusiaan.

Sementara lukisan kedua yang belum selesai berjudul "Peace with Nature", melambangkan keindahan dan harmoni dengan alam.

"Lukisan ini mengingatkan kita semua untuk memilih, dunia penuh kekerasan, atau dunia yang damai untuk anak cucu kita,” ungkap dia, dikutip Kompas.

Meskipun dia merupakan prajurit selama 30 tahun, ia menyerukan pesan damai dan ajakan kolektif untuk menyelamatkan bumi.

"Meskipun saya prajurit, 30 tahun menjadi anggota militer, but i love peace. Kalau bisa damai, mengapa harus perang?” ujar SBY.

SBY menekankan bahwa lagu, lukisan, dan puisi dapat menjadi media yang kuat dalam menyampaikan pesan lingkungan karena menembus sekat psikologis yang sering membatasi komunikasi politik atau teknokratis.

"Seni itu dari hati. Dan perubahan dimulai dari rasa,” kata dia.

“Kalau kita punya sense of purpose, kita tahu arah hidup kita, dan kita tidak akan tersesat," lanjut dia.

Dia menegaskan, peluncuran “Save Our World” malam ini bukan hanya pertunjukan musik, tetapi sebuah panggilan nurani mengajak semua orang untuk katakan dan melakukan sesuatu demi menyelamatkan planet bumi.

"Seluruh bangsa harus bersatu, say something and do something. Dunia pun begitu. Kalau situasi masih begini, kesadaran akan iklim makin menjauh, digantikan ambisi dan ego," tegas dia (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.