08 June 2025

Get In Touch

Timwas DPR RI Usul Pembangunan RS Haji-Umrah di Arab Saudi

Seorang petugas kesehatan memeriksa jamaah calon haji. ANTARA/HO-Kementerian Kesehatan RI
Seorang petugas kesehatan memeriksa jamaah calon haji. ANTARA/HO-Kementerian Kesehatan RI

MADINAH (Lentera)- Ribuan jamaah haji Indonesia telah bergerak dari Madinah ke Makkah Arab Saudi. Untuk melaksanakan persiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Namun masih ada jamaah haji yang masih tinggal di Madinah karena menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Melihat kendala itu, tim pengawas (Timwas) haji DPR RI mendorong pemerintah membangun rumah sakit (RS) haji dan umroh di Arab Saudi.

Selain menjalankan fungsi pengawasan kesehatan, Timwas juga turut memastikan pelayanan transportasi dan akomodasi berjalan prima.

Diketahui, Timwas Haji DPR RI melakukan sidak ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah pada 29 April 2025. Timwas melakukan peninjauan terhadap fasilitas yang ada di KKHI Madinah sekaligus melepas calon jemaah haji yang masih dirawat untuk lanjut diantarkan ke Makkah.

"Kami mengharapkan pemerintah Indonesia mendirikan rumah sakit di Arab Saudi untuk kepentingan jamaah haji atau jamaah umroh yang berlangsung sepanjang tahun. Harapan kami ini ditangkap langsung oleh kementerian kesehatan untuk merencakannya baik bangunannya tenaga kesehatan dan peralatannya untuk menunjang ibadah haji ataupun umroh di masa mendatang," ujar Sri Meliyana, anggota Timwas Haji DPR RI dalam keterangan dikutip Minggu (1/6/2025).

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI juga mengatakan bahwa KKHI ini memiliki potensi untuk dikembangkan, apalagi terdapat wacana bahwa Presiden Prabowo akan membuat kampung haji Indonesia di Arab Saudi.

"Tempatnya sudah cukup bagus tapi kalau melihat dengan okupasinya, jumlah jemaah haji yang cukup besar kalau disiapkan tempat seperti itu sangat kurang sekali dan fasilitasnya juga harus jadi perhatian," kata Abdul Wachid.

Menurutnya, mobil ambulan yang terdapat di KKHI Madinah perlu mendapatkan perhatian. "Komisi IX bisa memperjuangkan agar ke depan ini seperti rencana Pak Presiden ingin mempunyai kampung haji, tidak hanya dibuat tempat penampungan jemaah tetapi juga disiapkan satu rumah sakit yang dimiliki Indonesia baik di Makkah atau Madinah," tambah Wachid yang juga jadi anggota Timwas Haji DPR RI.

Pembangunan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi dinilai penting bagi jamaah haji Indonesia, karena selama ini mereka merasa kurang nyaman apabila harus dirawat di rumah sakit dari Arab Saudi.

"Kesembuhan bukan hanya dengan obat tapi juga ketenangan jiwa. Jika mereka bisa komunikasi dengan para perawat dan dokter akan senang. Tapi kalau komunikasinya tidak lancar bisa jadi beban. Justru malah tidak sembuh, bisa makin sakit," ujar politisi fraksi Gerindra ini.

Di tahun 2026, Wachid berharap pemerintah Indonesia juga bisa memperbaharui ambulans untuk mengantar jamaah ke Madinah ataupun ke Makkah.

"Kemarin saya lihat ada fasilitas mobil ambulans Indonesia dikritik Pemerintah Arab Saudi karena sudah tidak layak pakai untuk mengantarkan jemaah ke luar kota seperti dari Madinah ke Makkah. Sehingga perlu jadi satu perhatian anggaran ke depan setidaknya kita siapkan untuk 2026," pungkasnya.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.