17 June 2025

Get In Touch

Konsumsi Babi Setiap Hari, Apa Dampaknya?

Ilustrasi babi guling (foto: iStock)
Ilustrasi babi guling (foto: iStock)

SURABAYA (Lentera) – Mengonsumsi daging babi setiap hari bisa menimbulkan berbagai dampak, mulai dari manfaat kesehatan hingga risiko tertentu. Di Indonesia, daging babi kerap dianggap tabu karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Meski demikian, berbagai olahan daging babi tetap mudah ditemui di sejumlah restoran.

Banyak orang menyukai cita rasa khas dari daging babi yang dianggap tak tertandingi oleh daging lain. Namun, di balik rasanya yang menggoda, ada pula risiko kesehatan yang menyertainya.

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan berbagai efek konsumsi daging babi. Di sisi lain, daging ini juga mengandung sejumlah nutrisi penting bagi tubuh. Melansir pada laman Eating Well, berikut beberapa hal yang bisa terjadi pada tubuh jika mengonsumsi daging babi secara rutin:

Membantu Memenuhi Kebutuhan Kolin
Kolin adalah nutrisi esensial yang penting bagi perkembangan otak dan fungsi saraf, serta sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Dalam 100 gram daging babi, terdapat sekitar 88,3 mg kolin.

Menurut Behlke-Ungerman dari National Pork Board, daging babi merupakan sumber kolin yang baik, terutama bagi ibu dan janinnya. Selain kolin, daging babi juga mengandung vitamin B kompleks seperti tiamin, niasin, B6, dan B12 yang mendukung pembentukan plasenta.

Berpotensi Menunjang Kesehatan Jantung
Beberapa bagian daging babi, seperti tenderloin dan sirloin tanpa lemak, dinilai rendah lemak dan telah lolos sertifikasi dari American Heart Association. Ini menunjukkan bahwa daging babi bisa masuk dalam pola makan sehat untuk jantung selama dikonsumsi dalam porsi wajar.

Membantu Pembentukan dan Pemeliharaan Otot
Dengan kandungan sekitar 27 gram protein per 100 gram, daging babi berperan dalam membangun otot, menjaga rasa kenyang, serta meningkatkan sistem kekebalan dan energi tubuh.

Risiko Terkena Infeksi Parasit
Bahaya utama dari konsumsi daging babi adalah potensi infeksi dari parasit seperti Trichinella, terutama jika daging tidak dimasak dengan benar. Infeksi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius. Karenanya, penting untuk memastikan daging dimasak hingga matang sempurna demi menghindari risiko ini.

Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Kandung Kemih
Penelitian dari University of Texas Cancer Center menyatakan bahwa daging babi yang dimasak pada suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa amina heterosiklik, yang berpotensi memicu kanker kandung kemih hingga 50%. Pernyataan ini juga diperkuat oleh WHO dan IARC (International Agency for Research on Cancer).

Penulis: Elvy-Mg2/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.