
SURABAYA (Lentera) -Ingin tetap bugar dan awet muda dari dalam? Ternyata, rahasianya bisa dimulai dari dapur sendiri. Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. (Cand.) Inggrid Tania, M.S, menjelaskan bahwa jamu merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bisa membantu memperlambat penuaan dan menjaga vitalitas tubuh secara alami.
Apa sih definisi awet muda?
“Awet muda itu bukan cuma soal wajah glowing atau nggak keriputan, tapi bagaimana kondisi dalam tubuh kita sehat, dan itu terpancar ke luar,” kata dr. Inggrid dalam siaran di Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, tubuh yang sehat secara internal, baik dari sistem metabolisme, hormon, hingga kekebalan tubuh, akan memberi dampak langsung pada penampilan luar seperti kulit, rambut, hingga kuku. Itulah sebabnya, ia menekankan bahwa perawatan dari luar saja tidak cukup jika tubuh tidak dikelola dari dalam.
Jamu bantu atasi stres dan polusi
Salah satu jamu yang dibahas adalah kunyit asam, yang kaya antioksidan dan bersifat adaptogen. Artinya, kunyit asam dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stres lingkungan seperti polusi udara, cemaran kimia dari makanan, hingga kelelahan fisik.
“Si kunyit ini sangat membantu menangkal radikal bebas karena dia antioksidan. Dan juga karena sifatnya sebagai antioksidan, itu juga memiliki sifat sebagai anti-aging,” jelasnya.
Selain kunyit, asam yang menjadi bahan utama dalam jamu ini juga berkontribusi pada efek sinergis untuk menjaga stamina tubuh. Kombinasi keduanya, menurut dr. Inggrid, bisa dikonsumsi rutin untuk membantu tubuh tetap segar dan bertenaga.
Jamu dan vitalitas menyeluruh
Vitalitas sering disalahartikan hanya sebagai stamina seksual. Padahal, menurut dr. Inggrid, vitalitas mencakup kemampuan tubuh untuk tetap aktif, bertenaga, dan sehat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Vitalitas itu lebih mirip dengan definisi bugar. Jadi, kita punya energi lebih untuk melaksanakan berbagai kegiatan di luar kegiatan rutin,” katanya, mengutip Kompas.
Jamu beras kencur dapat membantu mengatasi rasa pegal dan memperkuat sendi, terutama bagi mereka yang mengalami kelelahan pasca-menstruasi atau aktivitas berat. Kandungan pada rempah temulawak, kayu manis, cengkih, dan pala juga turut berkontribusi terhadap efek anti-aging secara menyeluruh.
Perhatikan takaran
Meski jamu umumnya aman dikonsumsi, dr. Inggrid mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan bahan, takaran, dan kondisi kesehatan masing-masing.
“Kalau jamu dari bahan segar itu ibaratnya kayak sayuran dan buah-buahan saja yang biasa kita konsumsi. Umumnya aman dikonsumsi mulai umur satu tahun sampai kita meninggal dunia,” ujarnya.
Namun ia menekankan, jangan asal racik sendiri tanpa pengetahuan yang tepat. Sebaiknya gunakan resep turun-temurun dari keluarga atau sumber terpercaya seperti buku dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM (*)
Editor: Arifin BH