07 June 2025

Get In Touch

Perempuan Kesepian Lebih Suka Makanan Manis

Ilustrasi makan donat (klikdokter)
Ilustrasi makan donat (klikdokter)

SURABAYA (Lentera) - Kesepian bisa terasa menyakitkan karena munculnya rasa seolah tak ada yang mendampingi. Ketika seseorang merasa terisolasi dalam kesepian, mereka cenderung mencari cara untuk menghibur diri, salah satunya melalui konsumsi makanan.

Sebuah studi dari University of California, Amerika Serikat, pada tahun 2024 mengungkap bahwa perempuan yang mengalami kesepian menunjukkan peningkatan aktivitas otak di area yang berhubungan dengan hasrat dan dorongan makan. Respons ini cenderung lebih kuat ketika mereka melihat gambar makanan tinggi kalori, terutama makanan manis.

Dikutip dari Scitech, perempuan yang sedang kesepian menunjukkan kebiasaan makan yang tidak sehat dengan cenderung mengonsumsi makanan manis. Tak hanya itu, mereka juga memiliki kondisi kesehatan mental yang buruk.

Salah satu peneliti di studi tersebut, Arpana Gupta, Ph.D, menyebutkan bahwa obesitas memiliki keterkaitan dengan depresi dan kecemasan. Sementara, makan berlebihan merupakan mekanisme penanggulangan terhadap kesepian pada beberapa orang.

“Saat orang sendirian atau kesepian, hal itu memengaruhi lebih dari sekadar perasaan mereka, mereka tidak melaporkan apa yang mereka makan, tapi keinginan mereka untuk makan terutama untuk jenis makanan yang tidak sehat,” ungkap Arpana.

Para peneliti mensurvei 93 perempuan tentang sistem pendukung mereka, perasaan kesepian, serta keterasingan mereka. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa perempuan yang dengan perasaan keterasingan sosial lebih tinggi cenderung memiliki massa lemak yang lebih tinggi pula.

Mereka juga memiliki kualitas diet yang lebih rendah dengan keinginan makan lebih besar. Kebiasaan makan mereka yang tidak terkontrol selaras dengan tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi karena perasaan terisolasi alias kesepian.

Responden kemudian diperlihatkan gambar makanan dan non-makanan, lalu jenis makanan manis dan non-makanan, serta makanan gurih dan non-makanan. Pemindaian MRI yang dilakukan merekam aktivitas otak para peserta yang merasa kesepian memiliki keinginan besar untuk mengonsumsi makanan manis. Mereka juga mengalami penurunan aktivasi di wilayah otak yang terkait dengan pengendalian diri terhadap perilaku makan.

Menurut peneliti lainnya, Xiaobei Zhang, mengatakan bahwa perilaku ini merupakan lingkaran setan antara gejala kesehatan mental yang negatif dan pola makan yang tidak sehat.

“Jika Anda memiliki lebih banyak keinginan untuk makan, Anda kemungkinan juga mengalami lebih banyak kecemasan atau depresi,” imbuh Xiaobei.

Mengapa Perempuan Lebih Rentan?

Dalam konteks ini, perempuan menjadi kelompok yang lebih rentan. Banyak faktor yang berkontribusi, mulai dari perubahan hormon, tekanan sosial untuk tampil ideal, hingga peran gender yang sering menempatkan perempuan dalam situasi emosional yang kompleks.

Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin mengasosiasikan makanan manis dengan kenyamanan emosional dibanding laki-laki.

Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius dalam isu kesehatan publik, mengingat kesepian menjadi masalah yang kian marak, terlebih di era pasca pandemi dan gaya hidup serba digital yang membuat interaksi sosial menjadi minim.

Sementara menjaga kesehatan mental dan fisik secara bersamaan bukanlah hal mudah, namun bisa dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa saran dari ahli gizi dan psikolog untuk menghindari konsumsi berlebih makanan manis akibat kesepian:

Sadari Emosi Anda

Coba tanyakan pada diri sendiri sebelum makan: “Apakah saya benar-benar lapar atau hanya sedang merasa kesepian atau stres?”

Cari Pengalihan Sehat

Mengalihkan perhatian dari keinginan makan manis ke aktivitas seperti berjalan kaki, berbicara dengan teman, atau mendengarkan musik bisa membantu meredakan keinginan tersebut.

Simpan Camilan Sehat

Jika ingin ngemil, siapkan alternatif yang lebih sehat seperti buah segar, yoghurt rendah lemak, atau kacang-kacangan.

Jaga Koneksi Sosial

Berupaya membangun atau mempertahankan hubungan sosial secara rutin, baik secara langsung maupun virtual, terbukti dapat mengurangi rasa kesepian.

Makanan Manis Sebabkan Obesitas & Kematian

Ladies, perilaku makan menjadi salah satu kunci kesehatan tubuh kita. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, termasuk yang tinggi gula dapat menimbulkan masalah berat badan seperti obesitas. Tak berhenti di sana, obesitas juga berkontribusi terhadap risiko banyak penyakit kronis di masa depan.

Psikolog di National Opinion Research Center, University of Chicago, Louise Hawkley menyebut bahwa ada korelasi antara perasaan kesepian, kebiasaan makan, dan obesitas terhadap meningkatnya risiko kematian dini.

“Kesepian lebih terkait dengan kualitas hubungan yang buruk dengan orang sekitar, sehingga menyebabkan stres atau konflik. Jika kamu merasa kesepian hingga kewalahan dengan apa yang harus dilakukan, mulailah dengan hal sederhana seperti menelepon teman atau mengirim pesan teks,” ujar Louise.

Mengonsumsi makanan manis sesekali tentu tidak salah, bahkan bisa membantu meredakan stres dalam kadar tertentu. Namun, penting untuk tetap membatasi porsi dan menyadari kondisi emosional yang memicu keinginan tersebut. Kesepian adalah emosi yang manusiawi, tetapi bukan alasan untuk membiarkan tubuh menjadi korban.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental dan gizi, penting bagi kita untuk tidak hanya memperhatikan apa yang kita makan, tetapi juga mengapa kita makan. Makanlah dengan sadar, bukan hanya dengan rasa.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.