
SURABAYA (Lentera) - Kontaminasi silang adalah masalah kesehatan yang kerap muncul di dapur. Walau terlihat sepele, menggunakan satu talenan untuk memotong daging dan sayur bisa menjadi pemicu utama penyebaran bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Karena itu, memisahkan talenan untuk masing-masing bahan makanan merupakan langkah sederhana namun krusial demi menjaga kebersihan serta melindungi kesehatan keluarga.
Penggunaan talenan yang sama untuk memotong bahan makanan mentah seperti daging, ikan, unggas, dan sayuran tanpa mencucinya dengan bersih terlebih dahulu dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang mikrobiologi secara signifikan. Menurut situs food.gov.uk, hal ini diungkap dalam tinjauan literatur yang menjadi bagian dari proyek Kitchen Life 2 (KL2), yang meneliti kebiasaan penggunaan talenan di kalangan rumah tangga dan pelaku usaha makanan (Food Business Operators/FBO).
Tinjauan literatur menemukan bahwa 50% rumah tangga melaporkan tidak menggunakan atau jarang menggunakan talenan khusus untuk persiapan daging mentah. Ketika hanya satu talenan yang digunakan, sering kali talenan tersebut tidak didesinfeksi dengan benar, seperti mencuci dengan sabun dan mengeringkannya.
Dalam sebuah studi tentang kontaminasi mikroba di dapur FBO, talenan ditemukan memiliki beban mikroba tertinggi dibandingkan dengan permukaan lain di dapur. Selain itu, studi ini mengidentifikasi bahwa pemisahan talenan untuk persiapan daging dan sayuran masih terbatas.
Bahaya Kontaminasi Silang
Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme dari bahan makanan mentah, terutama daging, berpindah ke bahan makanan lain seperti sayuran atau buah-buahan. Proses ini sering kali terjadi karena penggunaan alat masak yang sama tanpa dicuci bersih, termasuk talenan.
Daging mentah, khususnya daging ayam dan sapi, mengandung bakteri yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika masuk ke tubuh manusia. Jika sayur atau buah yang akan dimakan mentah terkena bakteri dari talenan yang digunakan untuk daging, risiko keracunan makanan meningkat secara signifikan.
Sementara itu ada beberapa alasan kenapa harus memisahkan telenan sebagai berikut:
Mencegah Penyebaran Bakteri
Talenan untuk daging mentah sering kali terkontaminasi oleh cairan atau darah dari daging tersebut. Dengan menggunakan talenan terpisah, Sahabat Fimela dapat mencegah bakteri berpindah ke bahan makanan lain.
Melindungi Nutrisi Sayuran
Sayur dan buah segar yang biasanya dikonsumsi tanpa dimasak dapat kehilangan manfaat nutrisinya jika terkontaminasi bakteri. Bahkan jika sayur dimasak, beberapa bakteri mungkin tidak sepenuhnya mati jika tidak dimasak pada suhu tinggi.
Mempermudah Kebersihan Dapur
Dengan memisahkan talenan, Sahabat Fimela lebih mudah menjaga kebersihan dapur. Talenan untuk daging dapat langsung dicuci dengan sabun antibakteri setelah digunakan tanpa mengganggu persiapan bahan lain.
Siapa yang berisiko mengalami kontaminasi silang?
Kontaminasi silang bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan. Menurut data WHO gangguan ini memengaruhi 600 juta orang di seluruh dunia per tahunnya.
Bahkan, dari angka tersebut ada sekitar 420.000 orang meninggal dunia setiap tahun setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Pada dasarnya, setiap orang berisiko terkena kontaminasi silang. Namun, terdapat kelompok orang tertentu memiliki risiko lebih tinggi, meliputi: ibu hamil, anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang dewasa di atas usia 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS, diabetes, atau kanker.
Melihat fakta di atas, tentu sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis dan cara pencegahan kontaminasi silang yang dapat Anda lakukan.
Terdapat tiga jenis kontaminasi silang yang umum terjadi, yakni dari makanan ke makanan, peralatan ke makanan, dan orang ke makanan.
Makanan ke makanan
Makanan yang terkontaminasi, seperti makanan mentah, setengah matang, atau tidak dicuci dengan benar, bisa mencemari makanan lain yang tidak terkontaminasi.
Jenis makanan tersebut menampung berbagai bakteri, seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Listeria monocytogenes, yang berbahaya bagi kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari makanan ke makanan.
Penyimpanan daging mentah di rak paling atas lemari es yang menyebabkan tetesan daging ke sayuran atau makanan siap saji yang ditempatkan di rak bawah.
Sisa makanan yang disimpan terlalu lama di lemari es memicu pertumbuhan bakteri berlebihan yang mencemari bahan makanan lainnya.
Sayuran yang tidak dicuci bersih dan terkontaminasi ditambahkan ke hidangan sayuran segar.
Peralatan ke makanan
Jenis kontaminasi ini umumnya terjadi karena peralatan memasak tidak dibersihkan dengan benar dan langsung digunakan untuk mengolah bahan makanan lainnya.
Bakteri yang memicu keracunan makanan bisa bertahan lama pada meja, talenan, pisau, wadah penyimpanan, bahkan peralatan pabrik untuk mengolah makanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari peralatan ke makanan.
Menggunakan peralatan yang tidak bersih dan steril, seperti pisau, sendok, garpu, atau pembuka kaleng untuk menyiapkan makanan.
Memakai talenan dan pisau yang sama saat memotong bahan makanan yang berbeda, seperti memotong ayam mentah dan sayuran untuk salad.
Menyimpan saus atau bumbu masakan dalam wadah yang belum dibersihkan atau disteril sebelumnya.
Orang ke makanan
Orang yang mengolah bahan makanan juga bisa dengan mudah menjadi sumber kontaminasi silang terhadap makanan.
Mikroorganisme berbahaya bisa berasal dari dalam tubuh yang sakit atau berasal dari benda di sekitar, seperti pakaian atau ponsel yang tidak bersih.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari orang ke makanan.
Mengolah bahan makanan setelah menggunakan toilet tanpa terlebih dahulu mencuci tangan dengan benar.
Menyentuh daging mentah dan kemudian menyiapkan sayuran tanpa mencuci tangan terlebih dahulu sebelumnya.
Menggunakan celemek untuk menyeka tangan atau menggunakan lap meja untuk mengeringkan tangan saat mempersiapkan makanan, dan kebiasaan menggunakan ponsel saat memasak atau makan.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber