20 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Minta Guru Siapkan Generasi Emas

Gubernur Khofifah Minta Guru Siapkan Generasi Emas

Surabaya – Indonesiadiprediksikan akan masuk dalam empat besar ekonomi dunia. Untuk itu, parapendidik dituntut untuk mampu menyiapkan generasi mendatang dengan standaremas. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saatpenyerahan penghargaan Satyalencana Karya Satya XXX, XX, dan X bagi ASN diGedung Negara Grahadi, Kamis (20/8/2020).

“Kita melewati masa Indonesia emas yang diharapkan generasiyang terbangun adalah negerasi emas, ahlaknya berstandar emas, hatinya berstadaremas, fikiran dan perilakunya berstandar emas. Artinya bahwa niatkan hari inijika kita harus menguatkan pendidikan kitam,” kata khofifah.

Dia menegaskan bahwa proses pendidikan di era pandemic Covid-19seperti saat ini bukan hal yang mudah. Gubernur wanita pertama di Jatim inimengakui jika proses pelayanan pendidikan melalui daring tidak mampu memotret bagiamanakarakter, perilaku, dan interaksi anak. Kemudian juga bagaimana sesungguhnyatatakrama anak pada guru dan juga pada teman-temannya. “Itulah PR kita hari inibapak ibu semua,” tandasnya.

Kondisi pendidikan seperti ini dibuktikan sendiri olehKhofifah. Selasa (18/8/2020) lalu sempat berkunjung ke SMKN 2 dan SMAN 2 KotaProbolinggo. Di SMKN 2, Khofifah melihat ada bentuk pembelajaran yang tidakbisa dilakukan secara daring dan harus dilakukan secara langsung. Diantaranya adalahpraktik membuat jaringan listrik.

“Bagiaman menyambung sambungan listrik ke rumah, kalau tidakpraktik secara langsung, jenis jenis sambungan yang dia harus bangun koneksitasantara saklar, besaran kwhnya dan seterusnya. Dia harus partek secara langsung,”tandasnya.

Demikian juga dengan pembelajaran di SMAN2 Kota Probolinggo.Saat itu, Khofifah sempat berdiskusi dengan siswa dan mengaku jika kesulitanketika belajar secara daring, salah satu kesulitannya adalah tidak bisa tanyajawab secara interaktif. Demikian juga siswa di kelas MIPA yang mengaku kesusahanbelajar matematika secara daring karena tidak bisa tanya jawab.

“Pola pola ini bapak ibu sekalian pasti jauh lebih tahu, lebihfaham, dan lebih advance dari pada saya. Setelah saya berdiskusi denganbeberapa teman dan ahli, diketahui bahwa format terbaik yang bisa kita lakukanadalah blended learning atau hybrid learning. Untuk daerah dengan zona kuning hanya25% yang masuk kelas,” tandasnya.

Lebih dari itu, Khofifah juga mengajak pada guru yangmendapatkan penghargaan saat itu dan umumnya pada seluruh guru di Jatim supayapenyisipkan doa yang ditujukan pada anak anak didik. Khofifah measa yakin bahwakekuatan doa ini akan dahsyat sekali.

“Mohon dimasukan dalam doa Bapak Ibu guru sekalian, doauntuk anak anak dan murid kita, supaya mereka menjadi anak anak yang solihsolihah, ilmunya bermanfaat, barokah dan mulia dunia akhirat. Kalau mereka ilmumanfaat maka yang akan mendapat tetesan pahala adalah Bapak Ibu guru,”pintanya.

Selain itu, dalam sesi lain pemberian anugerah tersebut,Khofifah juga meminta pada para guru supaya bekerja lebih keras lagi. Saat inisudah bukan saatnya lagi untuk bekerja yang biasa biasanya saja. “Hari ini kitatidak bisa santai-santai, karena Pak Presiden pesan harus berubah dari ordinarymenajdi extra ordinary, dari yang biasa menjadi yang luar biasa,” tegas mantanmenteri sosial ini. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.