
Surabaya – AnggotaDPRD Jatim mengapresiasi langkah Pemprov Jatim melakukan uji coba pembelajarantatap muka di tingkatan SMA-SMK. Pasalnya, pembelajaran daring (online) dinilaitidak efektif dan banyak kekurangan.
“Saya mendorng uji coba (pembelajaran tatap muka) dan itulangkah yang baik. Kemudian dilakukan evaluasi yang menyeluruh dalam bentukbagaimana kita bicarakan dengan semua lembaga,” kata anggota Fraksi Golkar DPRD Jatim, Muhammad Bin Muafi Zaini, di DPRD Jatim,Kamis (20/8/2020).
Sedangkan terkait dengan beberapa kekurangan dalam pembelajarandaring, anggota Komisi B yang akrab dipanggil Gus Mamak ini menandaskan bahwa harusdilihat dari sisi yang lebih makro atau di berbagai item. Dia mengatakan,memang pada pada tataran pembelajaran daring ada ketidakmampuan dari banyakorang tua dan wali murid.
Ketidakmampuan tersebut diantaranya pada sisi perhatian,waktu, dan juga biaya. Akan tetapi, tandasnya, jangan sampai dalammenyelesaikan sisi ketidakmampuan ini malah membuat masalah yang lain, sepertimasalah kesehatan.
Namun demikian, dalam sisi pembelajaran daring ini juga adabeberapa biaya yang mampu dihemat, meski ada biaya lain untuk membeli kuotainternet. Diantara biaya yang mampu dihemat ini adalah uang saku anak, kemudianjuga uang transport jika ada, serta beberapa biaya tambahan lainnya.
“Jadi saya tidak ingin bicara pada kebijakannya, ini harusdiberi subsidi atau tidakm tapi kalau diberi subsidi itu luar biasa, tapi kalaupun tidak bisa juga tidak menjadi sebuah kendala,” tandasnya.
Dia menegaskan bahwa sebenarnya yang menjadi masalah dan menuntut untuk dibenahi dalam pembelajaran daring adalah pembelajaran daring itu tidak mampu menghabiskan waktu anak di sekolah yang normalnya dari jam 7 sampai jam 2 kemudian digantikan dengan pembelajaran dengan durasi 2 hingga 3 jam saja. “Selebihnya mereka punya energi untuk melakukan keributan di di rumah, berkeliaran dan sebagainya,” tandasnya. (ufi)