
DEPOK (Lentera)- Kemacetan lalu lintas merupakan masalah tak terelakkan. Bahkan hampir seluruh kota besar di Indonesia. Dan Depok, sebagai kota penyangga Jakarta, tak luput dari permasalahan ini. Salah satu titik kemacetan yang paling sering dikeluhkan warga adalah Jalan Raya Sawangan.
Sebagai jalur utama yang menghubungkan Depok dengan Jakarta, Jalan Raya Sawangan menjadi tempat pertemuan mobil pribadi, angkutan umum, serta sepeda motor yang beroperasi di wilayah tersebut.
Kemacetan ini telah memengaruhi mobilitas, perekonomian, dan kualitas hidup warganya. Warga menginginkan solusi cepat dan efektif dari pihak berwenang.
Bagi banyak warga, terutama yang tinggal di kawasan Sawangan, kemacetan bukan sekadar masalah teknis dapat diabaikan. Ia telah menjadi bagian dari keseharian mereka, memengaruhi pola hidup, bahkan merusak kualitas hubungan sosial dan waktu produktif.
Pemerintah Kota Depok, bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum , serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), tengah berusaha mengatasi permasalahan ini melalui sejumlah langkah konkret.
Sebagai pemimpin di Kota Depok, Wali Kota Supian Suri berkomitmen untuk menciptakan solusi yang dapat mengurangi dampak kemacetan, meningkatkan kenyamanan, dan mempercepat mobilitas warga.
Dampak Bagi Warga Setempat
Kemacetan di Jalan Raya Sawangan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga setempat. Bagi Rina Susilowati (40), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan tersebut, kemacetan adalah kenyataan yang sulit dihindari. Rina mengaku bahwa hampir setiap hari, ia harus merasakan dampak dari kemacetan yang parah.
"Setiap sore, ketika saya mengantar anak-anak ke untuk bimbingan belajar, jalanan sudah mulai padat. Kadang saya harus menunggu hingga satu jam lebih hanya untuk sampai ke tempat bimbingan yang jaraknya tidak terlalu jauh. Terkadang saya merasa hidup saya sudah seperti berada di dalam mobil sepanjang hari," ujar Rina dengan nada yang sedikit kesal.
Bagi Rina, kemacetan di Sawangan bukan hanya soal waktu yang terbuang, tetapi juga soal kualitas hidup. Ia mengungkapkan bahwa rutinitas yang terbengkalai akibat kemacetan telah mengganggu kehidupan sosial dan pribadi.
"Kami sebagai warga sangat berharap ada perubahan. Kemacetan ini tidak hanya mengganggu saya sebagai seorang ibu, tetapi juga anak-anak saya yang sering kali merasa lelah karena waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain, justru habis di perjalanan," lanjutnya.
Agus Trianto (38), seorang aparatur sipil negara yang bekerja di Jakarta, merasakan hal yang serupa. Dia mengatakan harus menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke kantor.
"Setiap pagi saya terjebak macet di Sawangan, begitu pula saat sore hari. Sebelum jam 7 pagi, saya sudah harus keluar rumah, tetapi sering kali saya masih terjebak di tengah kemacetan," ujar Agus dengan wajah yang menunjukkan kelelahan.
Agus melanjutkan, selain menghabiskan banyak waktu di jalan, kemacetan juga memengaruhi efisiensi pekerjaan. "Saya sering kali terlambat tiba di kantor atau dalam perjalanan pulang, waktu saya banyak terbuang di jalan. Saya merasa kemacetan ini seolah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan saya," ujarnya.
Rina dan Agus hanyalah dua dari sekian banyak warga yang merasakan dampak langsung dari kemacetan di Sawangan. Mereka mewakili suara banyak warga yang ingin ada solusi nyata dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Langkah Nyata Pemerintah Kota Depok
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyadari bahwa kemacetan di Jalan Raya Sawangan adalah masalah besar yang harus segera ditangani. Dalam berbagai kesempatan, Supian Suri mengungkapkan bahwa kemacetan adalah tantangan yang kompleks, dan penyelesaiannya tidak dapat hanya bergantung pada satu pihak saja. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta pihak swasta dalam menangani masalah ini.
"Jalan Raya Sawangan merupakan salah satu jalan utama yang menghubungkan Depok dengan Jakarta. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung kelancaran lalu lintas di wilayah ini," kata Supian Suri
Pemerintah Kota Depok telah mengidentifikasi beberapa langkah strategis untuk mengurangi kemacetan di Sawangan. Langkah pertama yang diambil adalah perbaikan dan perluasan jalan yang ada. Pemkot Depok sedang bekerja untuk meningkatkan kapasitas jalan dengan memperbaiki beberapa titik rawan macet. “Buat kami sekali lagi, saya akan fokuskan alokasi anggaran kami buat menyelesaikan permasalahan ini (kemacetan),” ucap Supian di Sawangan, Selasa (18/3/2025).
Selain itu, Pemkot Depok juga berfokus pada pembangunan jalur alternatif yang dapat mengurangi beban kendaraan di Jalan Raya Sawangan. Pembangunan jalur alternatif ini diharapkan dapat memberikan pilihan bagi pengguna jalan agar tidak semuanya harus melintasi jalur utama.
"Kami sudah memetakan beberapa jalur alternatif yang akan segera dibangun. Dengan adanya jalur-jalur alternatif ini, diharapkan kemacetan di Sawangan bisa berkurang," kata Supian.
Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat juga memainkan peran penting dalam mengatasi kemacetan di Sawangan. Kementerian Pekerjaan Umum telah berencana menganggarkan dana untuk pembangunan jalan dan infrastruktur yang mendukung kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut.
Salah satu perencanaan tersebut yang tengah berjalan adalah pelebaran Jalan Raya Sawangan yang merupakan Jalan nasional. Dengan adanya perencanaan ini, diharapkan beban kemacetan di Jalan Raya Sawangan dapat berkurang signifikan.
Kementerian PU memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa rencana besar besar ini dilaksanakan dengan efisien dan tepat waktu. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga turut berperan dalam proyek ini. BUJT akan memfungsikan exit dan entrance pintu Tol Sawangan yang menjadi bagian penting dari solusi kemacetan ini.
Harapan Warga Adalah Perubahan yang Nyata
Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan, warga Sawangan seperti Rina dan Agus mulai melihat adanya perubahan. Rina menyatakan, "Saya sangat berharap proyek pelebaran jalan ini bisa segera selesai dan mengurangi kemacetan. Saya juga berharap ada lebih banyak pilihan transportasi publik yang bisa membuat perjalanan saya lebih efisien."
Agus juga berharap langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Depok dan pemerintah pusat dapat segera memberi dampak nyata. "Kami menunggu hasil dari proyek-proyek ini. Jika rencana pelebaran jalan ini berjalan, diharapkan bisa mengurangi kemacetan, itu akan sangat membantu. Namun, pemerintah juga harus memastikan bahwa transportasi publik nyaman dan aman bisa benar-benar mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi," ujarnya.
Kemacetan di Jalan Raya Sawangan adalah masalah kompleks yang memerlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak. Pemkot Depok bersama dengan pemerintah pusat, Kementerian PU, dan Badan Usaha Jalan Tol telah menunjukkan komitmennya untuk mengatasi masalah ini melalui pembangunan infrastruktur jalan, jalan tol, serta peningkatan kualitas transportasi publik. Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga untuk menciptakan Depok sebagai kota yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sektor swasta, serta dukungan masyarakat, diharapkan masalah kemacetan di Jalan Raya Sawangan bisa segera teratasi, dan kehidupan warga Depok menjadi lebih produktif dan menyenangkan.
Reporter: Sukarjito/Editor: Ais