25 April 2025

Get In Touch

Desa di Bojonegoro Ini Sukses Kembangkan Kebun Melon Premium Berbasis Edufarm

Ketua Tim Penggearak (TP) PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, mengunjungu kebun melon di Desa Sukorejo, Kecamatan Malo. Kamis (17/4/2025).
Ketua Tim Penggearak (TP) PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, mengunjungu kebun melon di Desa Sukorejo, Kecamatan Malo. Kamis (17/4/2025).

BOJONEGORO (Lentera) - Desa Sukorejo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro sukses mengembangkan kebun melon premium berbasis edufarm yang menggabungkan sektor pertanian, pendidikan, dan pariwisata. 

Ketua Tim Penggearak (TP) PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, mengunjungi langsung lokasi kebun melon milik Yayasan Kabel Wahid Indonesia dan mengapresiasi warga Malo atas inisiatif kreatif dan terobosan mereka dalam budidaya pertanian yang mampu melibatkan anak-anak dalam proses edukatif.

“Secara tidak langsung kita memberikan pembelajaran dari hal sederhana, namun dengan cara yang sederhana ini dapat mengena di kalangan anak-anak. Model edufarm ini memungkinkan generasi muda belajar langsung dari alam, mulai dari proses menanam hingga memanen. Selain menanamkan nilai-nilai produktivitas sejak dini, konsep ini juga membuka ruang pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis lokal,”jelasnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro Kamis (17/4/2025).

Cantika Wahono menambahkan bahwa kegiatan ini bisa dikolaborasikan dengan sektor wisata edukasi, membuka peluang kunjungan dari masyarakat luar yang ingin membeli hasil panen maupun belajar proses budidaya secara langsung. Ia berharap pendekatan sederhana namun berdampak besar ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk berinovasi dan membangun kemandirian ekonomi dari potensi yang ada di sekitar. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat membangun ekonomi kemandirian warga.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Zainal Fanani, menambahkan bahwa Kecamatan Malo memiliki potensi besar dalam pengembangan buah-buahan premium. Ia menjelaskan, saat ini tengah dikembangkan tiga varietas unggulan: Sweethami dari Belanda, Fujisawa dari Jepang, dan Etanon, yang semuanya tergolong melon premium bernilai jual tinggi.

Suryanto, Ketua Yayasan Kabel Wahid Indonesia, menyambut baik dukungan dari pemerintah daerah. Ia berharap kunjungan ini dapat mendorong semangat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut serta dalam pengembangan pertanian yang inovatif. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lentera.co.
Lentera.co.