
SURABAYA (Lentera)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memulai implementasi dekarbonisasi sektor bangunan gedung melalui proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI). Kerjasama strategis antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman ini ditandai dengan acara kick-off yang berlangsung di Hotel DoubleTree Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Proyek yang melibatkan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bertujuan untuk mendukung upaya dekarbonisasi sektor industri dan bangunan di Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, kerjasama dengan proyek SETI merupakan langkah penting bagi Kota Pahlawan.
“Kerjasama ini menjadi langkah besar Surabaya untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan dan menjadikan kota ini sebagai pionir dalam dekarbonisasi bangunan,” kata Ikhsan.
Tahap awal proyek akan diisi dengan survei dan pemetaan potensi gedung-gedung hemat energi, termasuk yang berada di kawasan industri seperti SIER. Target akhirnya adalah mewujudkan Surabaya sebagai compact city—kota hemat energi, nyaman, dan berkelanjutan.
“Ada diskusi yang diharapkan akan ditindaklanjuti dengan detail mengenai teknologi yang akan diterapkan di Kota Surabaya, terutama dalam penggunaan energi berkelanjutan melalui pemanfaatan solar cell," ujarnya.
Ikhsan mengungkapkan, tim proyek SETI telah melakukan survei lapangan, salah satunya di kawasan industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Survei dan pendataan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penerapan energi terbarukan yang paling sesuai.
“Selama kurang lebih tiga bulan ke depan akan dilakukan survei dan pendataan secara menyeluruh. Kita akan melihat profil gedung-gedung di Kota Surabaya, mana yang sudah hemat energi dan mana yang potensinya masih bisa dikembangkan," ungkapnya.
khsan juga menyoroti implementasi dekarbonisasi sektor bangunan sejalan dengan agenda berkelanjutan yang telah dijalankan oleh Pemkot Surabaya. Contohnya adalah penerapan efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan pada bangunan gedung Balai Kota Surabaya dan Terminal Intermoda Joyoboyo.
Ia berharap, implementasi proyek SETI dapat mempercepat terwujudnya visi Kota Surabaya sebagai compact city, di mana penghematan energi menjadi salah satu pilar utamanya.
“Kerjasama ini berkesinambungan dengan penerapan compact city di Kota Surabaya. Tentu kami berharap akan semakin cepat menuju ke sana,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Program Energi GIZ, Lisa Tinschert, mengatakan melalui proyek SETI, Pemkot Surabaya akan menerima dukungan komprehensif berupa studi perencanaan, bantuan teknis, pengembangan kapasitas, partisipasi dalam jejaring energi perkotaan, serta dukungan lain yang disepakati bersama.
“Kami siap mendukung penuh upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mewujudkan dekarbonisasi sektor energi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi