20 April 2025

Get In Touch

Bupati Kediri Mas Dhito Targetkan Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Selesai Desember 2025

Lokasi revitasliasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. (foto:ist)
Lokasi revitasliasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. (foto:ist)

KEDIRI (Lentera)- Revitalisasi Pasar Ngadiluwih bagian dari program kerja Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, akan dibangun dan ditargetkan selesai Desember 2025 ini.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menyampaikan pihaknya telah mengeluarkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ), terkait revitalisasi pasar Ngadiluwih.

"Di timeline kami mudah-mudahan di pertengahan April sudah bisa berkontrak (pembangunan fisik)" katanya usai mengecek lokasi pasar belum lama ini.

Setelah penandatanganan kontrak kerja dengan penyedia jasa atau kontraktor dilakukan dan telah dikeluarkan surat perintah mulai kerja (SPMK), Tutik berharap pembangunan fisik Pasar Ngadiluwih segera bisa dimulai.

Tutik menekankan proses revitalisasi Pasar Ngadiluwih menjadi perhatian Mas Dhito, sapaan Bupati Kediri. Proses pembangunan proyek dengan nilai puluhan miliar ini, akan dikerjakan dalam satu tahap dan ditargetkan selesai di Desember 2025.

Diungkapkannya pekerjaan proyek revitalisasi Pasar Ngadiluwih menurut Tutik telah melalui proses tender dini pada November 2024. Hanya saja dalam prosesnya mengalami perubahan waktu, karena pemenang tidak melanjutkan proses lelang dan proses beralih ke cadangan pertama.

"Memang ada perubahan karena tata waktu, kalau semula kami merencanakan pembangunan Pasar Ngadiluwih kisaran 274 hari, dengan proses kemarin yang ada perubahan ini ada kurang lebih 234 hari," ungkapnya.

Pasar Ngadiluwih secara luasan area dan jumlah pedagang, diakui lebih besar dari Pasar Wates yang terlebih dahulu direvitalisasi. Adapun nilai proyek ini, berdasarkan pemenang penawaran pekerjaan sekitar Rp 23,8 miliar.

Konsep dasar revitalisasi Pasar Ngadiluwih sesuai arahan bupati, diakui Tutik sama dengan Pasar Wates yakni tetap mengusung tema berbudaya, tradisional dan modern.

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.