13 April 2025

Get In Touch

Patahkan Mitos! Cabai Justru Baik untuk Ibu Hamil

Ilustrasi (Kolase foto Pexels.com)
Ilustrasi (Kolase foto Pexels.com)

SURABAYA (Lentera) - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi cabai dalam jumlah tertentu selama kehamilan dapat membantu mencegah diabetes gestasional pada ibu hamil. Temuan ini bertentangan dengan anggapan umum bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari makanan pedas, termasuk cabai.

Wah, menarik, ya! Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Penjelasan Kenapa Cabai Bisa Turunkan Risiko Diabetes Gestasional saat Hamil

Sebelumnya, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu diabetes gestasional. Motherly melansir, diabetes gestasional (GDM) adalah kondisi yang memengaruhi cara tubuh memproses gula selama kehamilan. 

Kondisi ini biasanya terdeteksi pada trimester kedua, dan meskipun umum dan sering kali bersifat sementara, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani—seperti berat badan lahir yang lebih tinggi atau perlunya kelahiran prematur. GDM juga dapat meningkatkan kemungkinan ibu yang melahirkan untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Dalam beberapa tahun terakhir, angka diabetes gestasional di AS telah meningkat—dari sekitar 6% pada tahun 2016 menjadi lebih dari 8% pada tahun 2021. Pergeseran tersebut telah mendorong para peneliti untuk mengeksplorasi bagaimana kebiasaan sehari-hari, seperti pola makan, dapat berperan dalam pencegahan.

Hubungan diabetes gestasional dengan cabai

Studi Universitas Buffalo yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients , menganalisis data dari 1.397 wanita hamil di seluruh negeri. Para peneliti mengamati seberapa sering peserta mengonsumsi makanan berbahan dasar kacang-kacangan tertentu—termasuk kacang kering, sup kacang, dan cabai—dan apakah hal itu terkait dengan kemungkinan mereka terkena GDM.

Apa yang menonjol? Cabai.

Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi cabai sekitar sebulan sekali memiliki tingkat diabetes gestasional yang jauh lebih rendah—3,5% dibandingkan dengan 7,4% pada orang yang tidak pernah mengonsumsi cabai. Menariknya, mengonsumsi cabai lebih sering tidak menunjukkan manfaat yang sama. Para peneliti berpendapat bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam cara menyiapkan cabai—terutama karena beberapa resep mengandung banyak daging merah, yang dikaitkan dengan risiko GDM yang lebih tinggi.

Mengapa cabai bisa membantu?

Studi ini tidak mengidentifikasi bahan tunggal di balik kemungkinan manfaat tersebut, tetapi menawarkan beberapa teori yang didukung oleh sains:

-Capsaicin , senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai, dapat membantu meningkatkan cara tubuh memproses gula. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian—terutama pada ibu hamil— beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa capsaicin dapat mendukung pengendalian glukosa darah yang lebih baik, meskipun bukti pada kehamilan khususnya masih terus bermunculan.

-Kacang , yang sering digunakan sebagai bahan dasar cabai, kaya akan pati resistan dan senyawa fenolik , yang keduanya dikaitkan dengan peningkatan kontrol glikemik , yang berpotensi memperlambat penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin. Kacang yang lebih gelap seperti varietas hitam dan merah cenderung sangat kaya akan senyawa tanaman ini.

Serat dari kacang-kacangan dan sayuran dalam cabai juga dapat membantu menstabilkan gula darah dan mendukung kesehatan usus—keduanya penting selama kehamilan.

Moms, memasukkan cabai sebulan sekali ke dalam menu kehamilan Anda mungkin tidak hanya menambah rasa yang lezat tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan potensial—terutama bila dibuat dengan bahan-bahan bergizi.

Meskipun temuan ini menjanjikan, temuan ini berasal dari studi observasional. Penelitian yang lebih luas diperlukan untuk menetapkan hubungan kausal yang pasti antara konsumsi cabai dan penurunan risiko GDM.

Seperti biasa, jika Anda hamil dan berencana untuk mengubah pola makan, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya seperti bidan atau dokter kandungan Anda. 

Cara lain mencegah diabetes gestasional untuk ibu hamil

Dilansir WebMD, ibu hamil dapat mengurangi risiko terkena diabetes gestasional dengan mengikuti beberapa langkah sederhana:

Tetap aktif

Targetnya adalah olahraga dengan intensitas sedang. Saat ibu hamil melakukan olahraga sedang, mereka mungkin merasakan detak jantung meningkat tetapi tidak terlalu cepat. Misalnya, berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Olahraga sedang secara teratur seperti berjalan, berenang, yoga, atau menari membantu menjaga kadar glukosa darah tetap seimbang.

Konsumsi makanan sehat

Sangat penting untuk mengonsumsi berbagai macam makanan untuk mendapatkan nutrisi yang baik. Ibu hamil tidak memerlukan banyak makanan tambahan saat hamil, tetapi memerlukan nutrisi yang baik agar bayi berkembang dengan baik.

Mengurangi makanan berlemak dan bergula tinggi membantu menjaga berat badan tetap sehat dan menurunkan risiko diabetes gestasional.

Pertahankan berat badan yang sehat

Ibu hamil dapat mempertahankan berat badan yang sehat dengan makan makanan sehat dan berolahraga. Kemudian,  akan bertambah sekitar 0,5 kg seminggu selama trimester kedua dan ketiga.

Jika ibu hamil kelebihan berat badan, maka mereka dapat dengan aman menambah berat badan kurang dari 0,5 kg seminggu. Asalkan ibu hamil makan makanan yang baik dan makan teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam).

Ini berarti ibu hamil memiliki cukup nutrisi (kalsium, zat besi, vitamin, protein, dan energi) untuk perkembangan bayi yang sehat. Jika ibu hamil tidak mengonsumsi cukup makanan yang baik, mereka dan bayi ibu hamil akan kehilangan banyak hal.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.