
JAKARTA (Lentera) -Aktor Tio Pakusadewo mengungkapkan telah dua kali terkena stroke. Pria 61 tahun ini khawatir tidak akan bertahan jika terkena serangan stroke selanjutnya.
Apalagi, belum lama ini sahabat karibnya, aktor Ray Sahetapy, yang juga terkena stroke meninggal pada Selasa (1/4/2025).
Tio Pakusadewo mengaku sering berpikir akan meninggal.
"Sering, tapi sekarang saya menyadari bahwa ini adalah tikungan terakhir, enggak boleh salah belok," kata Tio di Jakarta.
Dari pengakuan Tio Pakusadewo, berapa kali sih seseorang bisa terkena serangan stroke?
Berapa banyak serangan stroke bisa berulang?
Seseorang yang sudah terkena stroke berisiko mengalami serangan lagi di kemudian hari.
Menurut American Stroke Association setelah terkena stroke pertama kali, sekitar 1 dari 4 orang akan mengalami serangan berulang.
Namun, tidak ada ukuran pasti berapa kali seseorang bisa mengalami stroke berulang dan bertahan hidup.
Hanya saja, mengutip Medical News Today, semakin banyak serangan stroke terjadi, semakin besar risiko kerusakan otak permanen yang bisa dialami seseorang.
Kerusakan otak sangat memengaruhi kemampuan seseorang bisa bertahan hidup. Otak manusia memainkan peran yang kompleks. Setiap bagian dari organ ini memiliki fungsi tertentu.
Jika suatu area otak rusak terkena stroke, mengutip Johns Hopkins Medicine, bagian tubuh yang dikendalikannya bisa kehilangan fungsi.
Akibatnya, seseorang bisa mengalami kecacatan. Bahkan, serangan stroke yang parah bisa langsung menyebabkan kematian.
Risiko stroke yang sangat fatal itu bisa terjadi, utamanya jika menyerang batang otak.
Batang otak manusia memiliki fungsi meliputi mengatur detak jantung, tekanan darah, pernapasan, serta membantu mengendalikan saraf utama untuk menggerakan mata, mengunyah, dan menelan.
Jumlah serangan stroke berulang berdampak pada harapan hidup, bagaimana pengaruhnya?
Menurut ulasan Meredith Goodwin, MD, FAAFP di laman Medical News Today, mengalami beberapa kali stroke tampaknya meningkatkan risiko seseorang terkena stroke lagi dan lagi.
Hal ini tentu akan mengurangi kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Merujuk pada studi yang dilakukan oleh Yang Peng, PhD, Linh Ngo, MD, dkk., (2022) di AHA Journals, ditemukan tingkat kelangsungan hidup 313.162 partisipan di Australia dan Selandia Baru yang barusia 73 tahun setelah terkena stroke pertama kali.
Orang-orang yang terkena stroke awal lewat 3 bulan memiliki peluang bertahan hidup 79,4 persen dengan risiko terkena stroke berulang 7,8 persen.
Mereka yang terkena stroke awal setelah satu tahun memiliki peluang bertahan hidup 73 persen dengan risiko terkena stroke lagi 11 persen.
Mereka yang sudah lima tahun terkena serangan stroke pertama memiliki potensi bertahan hidup sebesar 52,8 persen dengan risiko terkena serangan stroke lagi sebesar 19,8 persen.
Lalu, para partisipan yang sudah melewati 10 tahun dari terkena stroke pertama kali memiliki harapan hidup 36,4 persen dengan risiko terkena serangan stroke lagi 26,8 persen.
Berbeda lagi untuk risiko serangan stroke berulang pada orang yang baru mengalami stroke ringan (ministroke atau serangan iskemik transien).
Studi yang digarap oleh Pierre Amarenco, M.D., Philippa C. Lavallée, M.D., dkk., (2016) yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine menunjukkan tingkat risikonya pada orang dengan stroke ringan.
Orang dengan stroke ringan berisiko mengalami serangan stroke sebesar:
-1,5 persen dalam 2 hari
- 2,1 persen dalam 7 hari
- 2,8 persen dalam 30 hari
- 5,1 persen dalam satu tahun
Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa sekitar 1 dari 4 orang yang menderita stroke kemungkinan akan terus mengalami stroke hingga akhir hayatnya (*)
Editor: Arifin BH