08 April 2025

Get In Touch

Gubernur Jatim Khofifah Tekankan Pentingnya Pupuk Organik untuk Kembalikan Kesuburan Lahan

Khofifah Indar Parawansa, saat panen raya serentak di Kabupaten Ngawi. (Miftakul/Lentera)
Khofifah Indar Parawansa, saat panen raya serentak di Kabupaten Ngawi. (Miftakul/Lentera)

NGAWI (Lentera) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik, untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian.

Menurut Khofifah, pupuk organik tak hanya bermanfaat untuk menyuburkan tanah, tetapi juga menjadikan tanaman lebih sehat dan lingkungan lebih berkelanjutan.

"Sehingga bisa mengembalikan tekstur tanah, pH tanah, dan bisa lebih sehat, tidak hanya subur. Maka pupuk organik makin dibutuhkan," ujarnya saat menghadiri panen raya serentak di Kabupaten Ngawi, Senin (7/4/2025).

Khofifah mendorong petani untuk memperbanyak penggunaan pupuk organik, baik di sektor pertanian maupun perkebunan. Ia menyebut, kombinasi pupuk organik dan pupuk pabrikan dapat menekan biaya produksi tanpa menurunkan hasil panen.

"Ketika biaya operasional menurun, ternyata produktivitas bisa meningkat karena menggunakan pupuk organik," tambahnya.

Namun, ia juga mengakui masih ada sejumlah kendala dalam pemanfaatan pupuk organik, salah satunya terkait izin edar. Sebab, sebagian besar pupuk organik diproduksi oleh kelompok tani dan hanya digunakan secara terbatas di lingkungan sekitar.

"Petani memproduksi pupuk organik hanya untuk lingkungan sekitar, karena terkendala izin edar," ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Khofifah mendorong agar produsen pupuk organik memperoleh pemahaman yang memadai terkait komposisi pupuk sehingga bisa memenuhi syarat perizinan.

"Petani perlu mendapatkan kemudahan akses informasi agar komponen pupuk organik bisa mendapatkan izin edar. Saya kira itu PR kita selama ini," tuturnya.

Di Kabupaten Ngawi sendiri, praktik pertanian ramah lingkungan melalui kombinasi pupuk organik dan pupuk pabrikan telah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir. Saat ini, belasan ribu hektare lahan telah beralih ke sistem pertanian berkelanjutan tersebut.

Reporter: Miftakul FM/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.