Pascamudik, Urbanisasi Meningkat: Fraksi PDI-P DPRD Jatim Minta Pemerintah Fokus Bangun Desa

SURABAYA (Lentera) – Pascamudik Lebaran, kota-kota besar seperti Surabaya kembali menghadapi tantangan klasik, yakni meningkatnya urbanisasi. Banyak warga dari daerah yang mencoba mengadu nasib ke kota tanpa bekal keterampilan memadai.
Menyikapi tren ini, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi, menegaskan pentingnya strategi pembangunan yang merata, terutama di pedesaan. Ia menilai, gelombang perpindahan penduduk dari desa ke kota tidak bisa hanya dipandang sebagai fenomena tahunan semata, tapi harus dilihat sebagai indikator ketimpangan pembangunan antarwilayah.
“Urbanisasi itu bukan cuma soal orang pindah. Ini tanda bahwa desa belum cukup menjanjikan bagi masyarakatnya. Kalau desa kuat, orang enggak perlu jauh-jauh ke kota untuk cari penghidupan,” ungkap Fuad, Senin (07/04/2025).
Politisi muda asal Dapil Surabaya ini menyoroti bahwa arus urbanisasi pascamudik bisa membawa dampak serius jika tidak disertai kesiapan keterampilan dari para pendatang. Banyak yang datang ke kota hanya bermodal semangat, tanpa skill yang bisa bersaing di pasar kerja urban.
“Seringkali, semangat solidaritas saat mudik justru jadi jebakan. Saudara diajak ke kota, tapi ujungnya hanya menambah beban. Kasihan kalau akhirnya jadi pengangguran atau hidup serba pas-pasan,” ujarnya.
Fuad menekankan bahwa solusi jangka panjang terhadap urbanisasi adalah memperkuat pembangunan ekonomi berbasis desa. Ia mendorong pemerintah kabupaten/kota hingga provinsi untuk lebih serius menjalankan program pelatihan vokasi dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Jangan sampai masyarakat melihat kota sebagai satu-satunya harapan hidup. Pemerintah harus membuat desa juga menarik, dengan akses pelatihan kerja, bantuan UMKM, dan fasilitas infrastruktur yang layak,” katanya.
Menurutnya, membangun desa tidak hanya soal jalan dan jembatan, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang produktif dan berkelanjutan di tingkat lokal. "Kalau desa bisa menyediakan lapangan kerja dan jaminan hidup layak, urbanisasi bisa ditekan secara alamiah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fuad memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlangsung tanpa solusi sistemik, maka beban kota seperti Surabaya akan makin berat—baik dari sisi infrastruktur, sosial, maupun lingkungan.
“Urbanisasi itu punya dampak domino. Kalau dibiarkan tanpa pengelolaan dan pemerataan pembangunan, kota akan sesak, dan desa makin tertinggal,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH