TRENGGALEK (Lenteratoday) – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mendengarkan pandangan umum dari Fraksi-Fraksi DPRD Trenggalek terkait tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang penyertaan modal di tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ranperda tersebut meliputi penyertaan modal untuk PT BPR Jwalita (Perseroda), PT Jwalita Energi Trenggalek (JET), dan PDAM.
Dalam rapat paripurna, bupati dengan sapaan Mas Ipin menyebutkan bahwa pandangan yang disampaikan bersifat konstruktif. "Bagus, pandangan semuanya konstruktif. Ada yang berupa masukan, ada juga yang berupa pertanyaan. Intinya, kita semua ingin penguatan fiskal dengan mengoptimalkan BUMD yang kita miliki," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa ada berbagai saran terkait teknis penyertaan modal, termasuk usulan Kerja Sama Operasi (KSO) dan penyetoran modal daerah. "Semuanya akan kita tampung, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai progres dan lain sebagainya akan kita jawab. Nanti hari Senin kita bahas lebih lanjut," tambahnya.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menjelaskan tujuan penyertaan modal untuk masing-masing BUMD. "Untuk PT JET, penyertaan modal akan digunakan membeli pompa pengisian BBM yang rusak. Sedangkan di PT BPR Jwalita, karena perkembangan bisnisnya bagus, modal sebesar Rp19 miliar akan ditambah. Adapun untuk PDAM, penyertaan modal digunakan sebagai talangan untuk program sambungan rakyat," jelas Doding.
Namun, ia menekankan bahwa Ranperda tersebut harus segera disahkan agar dapat dimasukkan ke APBD 2026. "Jika disahkan segera, penyertaan modal baru bisa dianggarkan pada 2026, karena tidak memungkinkan di PAK," tutupnya.
Rapat paripurna ini menandai langkah awal dalam memperkuat peran BUMD dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Trenggalek. (*)
Reporter: Herlambang | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
