13 April 2025

Get In Touch

Tanggapi Mubes Ulama di Bangkalan, Gus Yahya: Acara Orang Pengangguran Kami Nggak Pikirkan

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.(foto:ist/detik)
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.(foto:ist/detik)

SURABAYA (Lenteratoday) - Menanggapi adanya Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama, Minggu(18/8/2024) di Bangkalan, Madura. Menurut Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf itu merupakan acara orang pengangguran, dan tidak perlu dipikirkan.

Sejumlah kiai dan ulama menggelar Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Madura, Minggu(18/8/2024) dalam rangka menyampaikan kegelisahan dan keresahan tentang PBNU.

Merespon hal ini, Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf buka suara, menurutnya itu merupakan acara orang pengangguran.

"Gini ya, kalau sekarang ada sekumpulan, sekelompok pengangguran kumpul lalu menyerukan sidang istimewa MPR kan presiden nggak perlu mikir biarin aja. Ya itu begitu juga dengan kami, kami nggak pikirkan lah, orang ngomong silakan," kata Gus Yahya kepada wartawan di Kantor PCNU Surabaya, Senin(19/8/2024).

Mubes Alim Ulama itu mengklaim dihadiri pengurus PCNU dari 200 kabupaten/kota dan 18 PWNU provinsi se Indonesia, Gus Yahya menyebut itu klaim orang-orang pengangguran.

"Orang nganggur ngomong apa aja kan bisa, itu ya," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Mubes Alim Ulama dihadiri sejumlah kiai khos, diantaranya KH Marzuki Muktamar, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), KH Imam Jazuli dan lainnya.

Gus Salam mengaku Mubes Alim Ulama diikuti sebanyak 200 PCNU dan 18 PWNU di seluruh Indonesia. Mubes ini, kata Gus Salam merupakan bentuk keresahan dari para pengurus NU untuk disampaikan kepada perwakilan ulama yang hadir di Bangkalan.

"Ada 200 PCNU 18 PWNU yang sudah menyampaikan kegelisahan dan keresahan kepada peserta Mubes terhadap kebijakan dan statement PBNU," kata Gus Salam dalam keterangannya.

Gus Salam yang juga Juru Bicara Mubes Alim Ulama mengatakan keresahan yang diadukan PCNU dan PWNU itu antara lain soal kegaduhan dan statement PBNU yang dianggap sudah mengadu domba antar warga NU.

"Mereka menyatakan keresahan dan kegelisahan, dan kemudian banyak menanyakan apa yang harus diambil dengan kegaduhan yang terus menerus dibuat oleh PBNU dan mengadu domba antar Warga NU," ucapnya.

"Poin-poin yang menjadi kegelisahan adalah, Pro Zionis kader NU bertemu dengan Presiden Israel di tengah genosida. Privasi Pansus Haji dan Politisasi PBNU sejak sebelum, menjelang dan setelah Pilpres. Intervensi kepada parpol (PKB), yang menyalahi konstitusi negara," paparnya.

Sumber: Detik/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.