13 April 2025

Get In Touch

Ketua DPP PDI-P: Hormati Hak Prerogatif Presiden Jokowi dalam Reshuffle Kabinet

Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah

SURABAYA (Lenteratoday) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, memberikan tanggapan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Dalam reshuffle tersebut, Bahlil Lahadalia diangkat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika. Supratman menggantikan Yasonna Laoly, yang merupakan kader PDIP.

Pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut menegaskan bahwa PDI Perjuangan menghormati hak prerogatif Presiden Joko Widodo dalam melakukan reshuffle kabinet.

"Kita menganut sistem presidensial. Artinya presiden memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan menteri atau pejabat setingkat menteri. Itu hak prerogatif yang diberikan konstitusi kepada presiden," ujar Said Abdullah, Senin (19/08/2024).

Lebih lanjut, Said Abdullah menjelaskan bahwa keputusan Presiden Jokowi untuk memberhentikan dan mengangkat menteri baru adalah kewenangan yang harus dihormati oleh semua pihak.

"Jadi kalau presiden memberhentikan menteri itu kita hormati sebagai kewenangan beliau. Semua kader PDI Perjuangan yang sekarang menjabat sebagai menteri telah kita wakafkan untuk kebaikan sebesar-besarnya bagi optimalnya jalannya pemerintahan. Jadi kalau Presiden Jokowi memandang perlu ada evaluasi atau kebutuhan lainnya, sehingga sejumlah kader PDI Perjuangan diberhentikan, ya kita hormati itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Said Abdullah menekankan bahwa partainya tidak akan meratapi keputusan tersebut karena memahami mekanisme tata negara.

"Sehingga tidak mungkin kami meratapi itu, karena begitulah mekanisme tata negara kita. Apalagi kami akan mengawal pemerintahan ini sampai berakhir di bulan Oktober sesuai amanat kongres dan ini kami junjung tinggi keputusan kongres tersebut karena bagian dari ketaatan kepada konstitusi kami. Lagi pula, per Oktober nanti pemerintahan berganti ke Pak Prabowo," tuturnya.

Selain itu, Said Abdullah menyampaikan bahwa fokus utama PDI Perjuangan saat ini adalah pemenangan dalam pilkada serentak yang akan datang.

"Kami lebih fokus memikirkan tentang pemenangan pilkada. Sebab pilkada serentak ini memiliki makna penting sebagai bentuk pengabdian kader-kader PDI Perjuangan, untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Sebab jalannya pemerintahan di daerah akan berdampak pada maju mundurnya daerah. Apalagi pilkadanya serentak, sehingga kami harus memikirkan strategi yang terbaik untuk menyukseskan calon-calon yang kami usung dan dukung," tegas Said Abdullah.

Berikut kader PDIP yang tersisa di Kabinet Indonesia Maju:

  1. Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung 
  2. Menteri Sosial Tri Rismaharini 
  3. Menteri Koperasi Teten Masduki 
  4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Anas 
  5. Menteri Pemberdayaan Perempuan Bintang Puspayoga.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.