16 April 2025

Get In Touch

Tertinggi di Indonesia, 598.065 Warga Jatim Telah Rapid Test Covid-19

Tertinggi di Indonesia, 598.065 Warga Jatim Telah Rapid Test Covid-19

Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memasifkan upaya testing, tracing, and treatment (3T) dalam penanggulangan covid-19. Hasilnya,  hingga Jumat (17/7/2020), tercatat ada 598.065 warga Jatim yang sudah menjalani rapid test massal.

Gubernur Jawa Timur KhofifahIndar Parawansa mengatakan bahwa sejauh ini Jawa Timur masih menjadi provinsitertinggi secara nasional yang telah melakukan tes cepat secara massal.

“Alhamdulillah hingga saat ini yang kita terus memperbanyak warga Jawa Timur yang dilakukan tes covid-19. Test dan tracing massal yang kita lakukan menyasar PDP dan juga OTG, mereka yang suspect dan kontak erat,  karena persentase potensi OTG saat ini terus meningkat,” ungkap Gubernur Khofifah.

Rapid test massal Jatimdilakukan pula pada penemuan klaster baru dan hasil temuan tracing. Sehinggahal ini akan memperbanyak tes pada warga Jatim yang dideteksi positif covid-19.

Secara terintegrasi, tesmassal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kemudian DinasKesehatan Kabupaten Kota serta juga oleh Tim Covid-19 Hunter. Sedangkan untukjumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah dengan sudah dilakukantes swab PCR ada sebanyak 96.936 spesimen.

Proporsi kumulatif spesimenJatim mencapai 2.348 per juta penduduk. Hal tersebut sebagaimana data yangdisampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

“Sampai saat ini kita sudahpunya 27 laboratorium pemeriksaan PCR. Jumlahnya terus meningkat karenasebelumnya ada 11 titik lab. Dan selain itu kita juga ada 17 laboratorium yangmenggunakan TCM. Dan hari ini kita juga baru saja meluncurkan mobile molecularlaboratory yang akan  mempercepat danperluasan tes swab PCR  bagi yang suspectmaupun kontak erat," tegas Khofifah.

Khusus mobile molecularlaboratory yang baru diluncurkan kemarin pagi , diketahui memiliki kapasitas hingga 300 spesimen dalam sehari.Sehingga dapat membantu percepatan uji spesimen di Jatim.

Dengan jumlah laboratoriumuntuk tes yang kian meningkat diiringi dengan tes yang kian masif maka akanmempercepat proses tes spesimen dan hasil semakin cepat diketahui. Otomatis dengankondisi tersebut penanganan bisa segera dilaksanakan.

Menurut Khofifah dengan tesyang kian masif maka jumlah kasus yang ditemukan tentu semakin bertambah. Namunhal tersebut juga dibarengi dengan penyiapan sistem kuratif dan penanganannya.

Seperti saat ini Jawa Timurtelah memiliki one gate referral system atau sistem rujukan utama untukpelayanan kuratif.

Sebanyak 127  rumah sakit rujukan penanganan covid-19direncanakan terintegrasi di sistem ini. Di tahap awal ini sudah ada sebanyak31 rumah sakit di Surabaya Raya yang terintergrasi.                     

“Evakuasi yang cepat,penanganan yang cepat dan tepat maka otomatis mempercepat kesembuhan,” tegasKhofifah. Angka kesembuhan ini menjadi satu capaian yang patut diapresiasi diJatim, dimana dalam sepuluh  hariberturut-turut, Jatim menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang angkakesembuhan secara nasional.

“Kami terus berupaya danoptimis bahwa angka kesembuhan covid-19 di Jatim yang terus meningkat ini bisamembuat Jatim segera melalui masa darurat pandemi sesuai dengan instruksi PakPresiden,” pungkas Khofifah. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.