SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, dr. Benjamin, meminta ada peningkatan layanan kesehatan di Jawa Timur. Utamanya, perbaikan rumah sakit dan puskesmas.
Ia menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama terkait pelayanan masyarakat di rumah sakit. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penanganan sistem rujukan yang masih memerlukan pembenahan agar masyarakat tidak terabaikan dalam proses tersebut.
“Misalnya, terkait kasus rujukan pasien yang belum sepenuhnya pulih namun sudah dikirim kembali dari rumah sakit rujukan. Ini masih banyak terjadi, dan tentu harus diperbaiki agar masyarakat benar-benar mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ungkap dr. Benjamin, Jumat (9/8/2024).
Politisi Partai Gerindra tersebut berharap di usia ke-72 tahun Jawa Timur, puskesmas dapat kembali menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Ia mengingat kembali saat dirinya bertugas di puskesmas, di mana mereka turun langsung ke posyandu untuk mengawasi imunisasi. Menurutnya, konsep utama yang harus ditekankan adalah pencegahan dan promotif, bukan hanya sekadar pengobatan.
"Dengan fokus pada pencegahan, biaya perawatan yang lebih mahal bisa ditekan. Dengan demikian, kita berharap masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur, akan sehat. Pencegahan dan promotif lebih penting daripada pengobatan kuratif," jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Benjamin menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi Komisi E DPRD Jawa Timur. Prinsip utama yang dipegang adalah masyarakat harus sehat dan pintar. Dengan kesehatan dan pendidikan yang baik, masyarakat dapat bekerja dan berjuang dalam kehidupan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
“Pendidikan dan kesehatan sangat kami prioritaskan, karena prinsip utama kami adalah masyarakat harus sehat dan pintar. Dengan begitu, mereka bisa bekerja dan berjuang dalam kehidupan, sehingga pendapatannya besar dan akhirnya sejahtera,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH
.jpg)
.jpg)
