21 April 2025

Get In Touch

Pj Gubernur Jatim Ingatkan Bahaya Penggunaan Gawai pada Anak

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memberikan pengarahan pada anak anak di Hari Anak Nasional 2024 di Surabaya, Jumat (26/7/2024)
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memberikan pengarahan pada anak anak di Hari Anak Nasional 2024 di Surabaya, Jumat (26/7/2024)

SURABAYA (Lenteratoday) - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengingatkan supaya lebih waspada terhadap hal-hal yang membahayakan seperti pemakaian gawai yang tidak bijak pada anak. Hal itu disampaikan pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 Provinsi Jawa Timur di Hotel Novotel Samator Surabaya, Jumat (26/7/2024).

Pj. Gubernur Adhy secara spesifik mengingatkan akan bahaya yang bisa dibawa oleh teknologi informasi seperti gawai. Sebab, di era modern ini, tantangan tumbuh kembang justru dapat datang dari alat kecil ini.

"Dalam setiap tumbuh kembang anak, banyak musuhnya, banyak kendalanya. Baik perlakuan kekerasan dan sebagainya. Tapi ada lagi 'monster' yang paling nyata, yaitu gadget," katanya kepada anak-anak yang hadir.

"Sebenarnya dari gadget ini kita bisa dapat pengetahuan apa saja. Tapi kenyataannya, banyak konten-konten yang bisa menimbulkan konflik seperti fitnah dan bullying. Jadi harus hati-hati," lanjut Pj. Gubernur Adhy.

Tanggungjawab ini, sebut Adhy, juga harus diemban oleh para orang tua. Mereka juga memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk mencegah hal-hal yang berpotensi membahayakan generasi penerus Indonesia.

"Untuk melawan 'monster' (bahaya gadget) ini, yang harusnya jadi pahlawan adalah diri kita sendiri. Oleh karenanya kita harus melawan karena ayah bunda di rumah adalah pahlawan pertama anak-anaknya. Kita yang harus bisa memfilter semua. Oleh karena itu, penting untuk berpedoman kepada Pancasila," katanya.

Dia menilai hal itu sangat penting, sebab mereka yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045 pada akhirnya. Ini berarti, tongkat estafet kepemerintahan negara berada di tangan mereka," katanya.

"Jawa Timur itu jumlah anak-anaknya hampir 10 juta. Maka nanti yang meneruskan pembangunan ke depan, yang menjadi pejabat dan tokoh masyarakat setempat adalah anak-anak ini. Jadi mereka ini harus kita jaga," pungkasnya.

Acara HAN tingkat Provinsi Jatim ini berjalan meriah dan menyenangkan. Terdapat penyampaian Suara Anak Provinsi Jawa Timur 2024 yang dikemas dengan teatrikal yang dimainkan oleh Forum Anak Jawa Timur. Setelahnya, mereka menyerahkan hasil suara anak berupa piagam kepada Pj. Gubernur Adhy.

Pj. Gubernur Adhy lalu mengajak para peserta untuk Salam Kawitan serta membunyikan kitiran secara serentak sambil mengibarkan merah putih. Bersama-sama, mereka menyanyikan lagu Bendera.

Pj. Gubernur Adhy bahkan mengajak anak-anak memainkan berbagai macam permainan tradisional. Seperti Padang Bulan, permainan sarung, gasing, Dolanan Tembang dan dilanjutkan dengan membuat mainan wayang bambu.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Adhy juga memberikan piagam penghargaan apresiasi kepada anak-anak berprestasi. Seperti pemenang lomba Gelora Karya Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (Lokarya AMPK) Disabilitas kategori individu dan kelompok, lomba antologi cerita pendek, lomba Digital Design Poster Competition "Wujudkan Jatim Semakin Layak Anak", serta lomba Video Aspirasi bertemakan "Perkawinan Usia Anak".

Tak lupa, dirinya juga memberikan penghargaan kepada dunia usaha dan kelompok masyarakat peduli anak. Di antaranya kepada PT. Wings Surya, Bank Jatim, juga Kampung Lali Gadget.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono mengatakan bahwa fenomena penggunaan gawai pada anak ini bisa dipelajari. "Sebetulnya teman teman yang punya isu ini adalah dari teman psikiater, gangguan gangguan akibat penggunaan gawai yang bisa dianggap berlebihan atau menyimpang, mungkin itu yang bisa memberikan kontribusi lebih banyak atau memberi kan informasi," katanya.

Dia menandaskan yang jelas tantangan ada di depan mata, bagaimana bersaing dengan konten konten negatif. "Supaya dari kami pun mendorong teman teman promkes terutama di bidang kesehatan untuk memberikan konten konten yang positif dan itu tidak mudah karena lawan lawan kita di media itu kadang kadang kontennya jauh lebih menarik, itu PR kita bareng," tandasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.