
SURABAYA (Lenteratoday) -Direktur Utama PD Rumah Pemotongan Hewan Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menyatakan, setiap hewan kurban yang disembelih, bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD). Selain itu, hewan kurban juga telah dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Pada Hari Raya Iduladha 1445 H, PD RPH Kota Surabaya memastikan kesiapannya dalam melayani penyediaan hewan kurban.
"Sejak di peternakan sudah dipantau, lalu datang ke sini (RPH) ada SOP memastikan asal usul hewan dan dibuktikan SKKH. Ditimbang, diperiksa dokter hewan, diberikan perawatan, vitamin dan makanan oleh tim RPH. Karena motto kami memastikan hewan kurban aman, sehat dan terawat," kata Fajar, Senin (10/6/2024).
Hingga saat ini, RPH Surabaya telah menerima hampir 50 ekor sapi kurban, dengan jenis sapi Madura yang paling diminati. Pihaknya juga optimis, jika penjualan hewan kurban pada Iduladha 2024 bisa meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami menyediakan sapi mulai harga Rp 18-85 juta. Dari 50 ekor sapi, yang sudah terbeli hampir 40 ekor sapi (ukuran) besar sampai kecil," ungkapnya.
Fajar menjelaskan, RPH Surabaya menerapkan beberapa langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan kurban. Salah satunya mewajibkan setiap sapi yang masuk ke RPH, harus dilengkapi dengan SKKH dari daerah asal.
Selain menyediakan hewan kurban yang sehat, PD RPH Surabaya juga melayani jasa potong, kemas hingga pengiriman dengan biaya Rp2,5 juta per ekor. Layanan ini dilengkapi 20 tim yang terdiri dari tim penyembelihan dengan empat Juleha (Juru Sembelih Halal) dan tim tenaga pengemas yang melibatkan masyarakat sekitar PD RPH.
"Satu tim pengemasan itu ada 10 orang, biasanya ada 10 tim, jadi 100 orang. Kemudian untuk tenaga pemotongan juga sama ada 10 tim, terdiri dari 8 orang per tim," pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH