
Lamongan – Potensieksport ikan kerapu masih terbuka lebar, bahkan pertumbuhan ekspor ikan kerapu dariIndonesia mencapai 5 %. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan siapmendorong dan menghidupkan kembali potensi budidaya perikanan termasuk ikankerapu di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, EdhyPrabowo saat melakukan kunjungan kerja di Kampung ikan Kerapu, Desa Labuan,Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Rabu (8/7/2020). Dalam kunjungantersebut, juga dihadiri oleh GubernurJawa Timur, Khofifah Indar Prawansa, Bupati Lamongan Fadeli, Wakil BupatiLamongan Kartika Hidayati dan beberapa pejabat lainnya.
“Terus kita dorong, kerapu ini ikan liar dulu di Indonesia,Indonesia adalah negara pertama yang bisa memperbanyak ikan denganmembudidayakan. Permintaan kerapu di dunia itu sangat besar terutama daerahdari China, Hongkong, Taiwan, Korea. Tapi uniknya ini harus hidup, kalau hidupmahal, kalau mati nilainya jatuh,” tandasnya.
Untuk itu, lanjut Edhy, pihaknya akan berusaha untuk mencariruang dan mencari solusi bagaimana supaya tetap terjual dalam keadaan hidup.Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mempersilahkan orang yang beliikan hidup masuk. Selain itu juga akan berupaya memiliki kapal sendiri yangmampu mengirimkan ikan kerapu dalam keadaan hidup.
Diharapan para petani tambak ikan kerapu di Lamongan ini,Edhy berjanji akan mendorong dan menghidupkan kembali para pelaku usahabudidaya ikan kerapu. “Kami siap hadir di sini ingin melihat langsung dalamperjalanannya apa yang menjadi kendala. Masalah anggaran kami punya untuk bantuanmodal melalui Badan Layanan Umum (BLU) kredit usaha ke pihak kelautan perikanan.Yang perikanan diperintahkan bapak presiden untuk aplikasi 3% saja bunganya,”tandasnya.
Bahkan, dari pinjaman modal dari BLU it uterus mengelamipeningkatan bahkan nyaris tidak ada kendala. Bahkan untuk kredit mascet adapada kisaran 2% saja, dan macetnya itu bukan karena disalahgunakan, namunkarena memang kondisi usaha yang sedang tidak baik.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gubernur JawaTimur, Khofifah Indar Parawansa engucapkan terimakasih atas hadirnya menteriKelautan dan Perikanan. Dia menandaskan bahwa kehadiran Menteri ditengah pandemicCovid-19 ini merupakan bentuk bagaimana sesungguhnya proses yang dibangun olehKementerian KKP supaya para petaninya tetap survive, kemudian petambak tetap survive.Bagaimana market dari seluruh pasar yang bisa diakses tetap bisa dilakukanbekerlanjutannya.
“Sebelum ke sini tadi, Pak Menteri sudah melepas export dariPT Kirana Food International di Tuban. Itu artinya bahwa kinerja pemerintah dibidang ekonomi tentu akan berusaha membangun keseimbangan. Kalau Pak Presidenitu pesan antara gas dan rem, kapan digas dan direm itu panjenengan yangmengerti. Artinya keseimbangan antara tetap mengaja protokol kesehatan denganekonomi kita yang harus sama sama bersiring,” paparnya.
Khofifah juga berharap pada Menteri Kelautan dan Perikananuntuk sering-sering memberikan penguatan kepada seluruh petani budidaya ikankerapu supaya mereka terus melakukan budidaya ikan terutama kerapu ditempat ini.(ufi)